Wednesday, June 24, 2020

Teknik Audit

Teknik Audit



Terdapat 7 teknik audit, jelaskan masing masing teknik tersebut :

1. Memeriksa fisik - physical examination
Memeriksa fisikphysical examination lazimnya di artikan sebagai penghitungan uang tunai baik dalam rupiah atau asing, kertas berharga, persediaan barang, asset tetap, barang berwujud dan lainya.
Untuk audit investigatif penulis tidak membedakan pemeriksaan fisik dan pengamatan. Dalam kedua taknik ini investigator menggunakan indranya untuk mengetahui atau memahami sesuatu.


2. Meminta konfirmasi – confirmation
Meminta informasi baik lisan maupun  tertulis kepada audit. Merupakan prosedur yang biasa dilakukan auditor.
Sepeti dalam audit, juga dalam audit investigatif. Permintaan informasi juga harus dibarengi. Diperkuat atau dikolaborasi dengan informasi dari sumber lain.
Meminta konfirmasi adalah meminta pihak lain (dari yang diaudit investigatif) untuk menegaskan kebenaran atau ketidak benaran suatu informasi. Dalam audit, teknik ini umumnya diterapkan untuk mendapat kepastian mengenai saldo utang-piutang. Akan tetapi sebenarnya ia dapat diterapkan untuk berbagai informasi, keuangan maupun nonkeuangan.\


3. Memeriksa dokumen – documentation
Tidak ada investigatif tanpa pemeriksaan dokumen. Hanya saja dengan kemajuan teknologi, definisi dokumen menjadi lebih luas, termasuk informasi yang diolah, disimpan dan dipindahkan secara elektronik (digital).


4. Riview analitikal - analyic review atau analitycal review
Dalam review analitikal yang penting bukanlah perangkat lukannya tetapi semangatnya.
Ada bermacam-macam variasi dari teknik review analitikal, namun semuanya didasarkan atas perbandingan antara apa yng dihadapi dengan apa yang layaknya harus terjadi, dan harus menjawab sebabnya kesenjangan.


5.Meminta informasi lisan atau tertulis dari auditee (inquiries of the auditee)
Meminta informasi lisan maupun tertlis udari auditee dalam audit investigatif harus disertai dengan informasi dari sumber lain yang dapat dipecaya  agar dapat meminimalkan peluang auditee untuk berbohong.


6. Menghitung kembali – reperformance
Menghitung kembali atau reperform tidak lain dari mengecek kebenaran perhitungan (kali, bagi, tambah, kurang, dan lain-lain). Ini prosedur yang sangat lazim dalam audit. Biasanya tugas ini diberikan kepada seorang yang baru mulai bekerja sebagai auditor; seorang junior auditor di kantor akuntan.
Dalam audit investigatif, perhitungan yang dihadapi umumnya sangat kompleks, didasarkan atas kontrak atau perjanjian yang rumit, mungkin sudah terjadi perubahan dan renergoisasi berkali-kali dengan pejabat (atau kabinet) yang berbeda. Perhitungan ini dilakukan atau disupervisi oleh investigator yang berpengalaman
Dalam audit atas laporan keuangan, tujuanya adalah memberikan pendapat (independent auditors’ opinion) mengenai kewajaran laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Hasil audit ini ditunjukkan oleh bentuk opini, seperti unqualified opinion, qualified opinion, disclaimer of opinion, atau adverse opinion.


7. Mengamati – observation
Auditor juga dapat mengamati kecermatan seorang karyawan klien dalam  melaksanakan pemeriksaan  tahunan  atas  fisik  persediaan.
Kunci keberhasilan dari semua teknik audit investigatif adalah sebagai berikut.
a.      Mengerti dengan baik persoalan yang akan dipecahkan, apa yang akan diaudit investigatif.
b.      Kuasai dengan baik teknik-teknik audit investigatif.
c.       Cermat dalam menerapkan teknik yang dipilih.
d.      Cermat dalam menarik kesimpulan dari hasil penerapan teknik yang kita pilih.





Apa yang dimaksud dengan :
1. Net worth method
Net Worth Method adalah metode yang digunakan untuk menelusuri penghasilan yang belum dilaporkan oleh wajib pajak.

Net worth method untuk audit investigatif pajak, ingin membuktikan
(a) adanya  PKP yang belum dilaporkan oleh Wajib Pajak. Untuk organized crime yang ingin dibuktikan adalah (b) terdapatnya penghasilan yang tidak sah, melawan hukum, atau illegal income.

Net Worth Method untuk perpajakan

Net worth method diterima sebagai cara pembuktian tidak langsung, dasar penggunaanya adalah kewajiban Wajib Pajak untuk melaporkan semua penghasilannya (sebagaimana didefinisikan oleh undang-undangnya) dalam tax returns mereka. Ketentuan serupa juga berlaku di Indonesia dimana Wajib Pajak diwajibkan penghasilannya secara lengkap dan benar dalam SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan, dalam hal ini SPT PPh).



2. Expenditure method
Expenditure Method adalah metode yang digunakan untuk menelusuri jejak-jejak arus uang.
Expenditure method dimaksudkan untuk menentukan unreported taxable income.
Unreported taxable income lebih cocok untuk para Wajib Pajak yang tidak mengumpulkan harta benda, tetapi mempunyai pengeluaran-pengeluaran besar (mewah). Rumus untuk menghitung illegal income (ii) dengan EM lebih sederhana daripada perhitungan Unreported taxable income, yaitu :

ii = expenditures – penghasilan dari legal sources.













0 comments:

Post a Comment