Teknik
Audit
Terdapat 7 teknik audit, jelaskan masing
masing teknik tersebut :
1. Memeriksa fisik - physical
     examination
Memeriksa fisikphysical examination lazimnya di artikan sebagai
penghitungan uang tunai baik dalam rupiah atau asing, kertas berharga,
persediaan barang, asset tetap, barang berwujud dan lainya.
Untuk audit investigatif penulis tidak membedakan pemeriksaan fisik dan
pengamatan. Dalam kedua taknik ini investigator menggunakan indranya untuk mengetahui
atau memahami sesuatu.
2. Meminta konfirmasi – confirmation
Meminta informasi baik lisan maupun 
tertulis kepada audit. Merupakan prosedur yang biasa dilakukan auditor.
Sepeti dalam audit, juga dalam audit investigatif. Permintaan informasi
juga harus dibarengi. Diperkuat atau dikolaborasi dengan informasi dari sumber
lain.
Meminta konfirmasi adalah meminta pihak lain (dari yang diaudit
investigatif) untuk menegaskan kebenaran atau ketidak benaran suatu informasi. Dalam audit, teknik ini umumnya diterapkan untuk mendapat
kepastian mengenai saldo utang-piutang. Akan tetapi sebenarnya ia dapat
diterapkan untuk berbagai informasi, keuangan maupun nonkeuangan.\
3. Memeriksa dokumen – documentation
Tidak ada
investigatif tanpa pemeriksaan dokumen. Hanya saja dengan kemajuan teknologi,
definisi dokumen menjadi lebih luas, termasuk informasi yang diolah, disimpan
dan dipindahkan secara elektronik (digital).
4. Riview analitikal - analyic review atau analitycal
     review
Dalam review analitikal yang penting bukanlah perangkat lukannya tetapi
semangatnya.
Ada bermacam-macam variasi dari teknik review analitikal, namun
semuanya didasarkan atas perbandingan antara apa yng dihadapi dengan apa yang
layaknya harus terjadi, dan harus menjawab sebabnya kesenjangan.
5.Meminta informasi lisan atau tertulis dari auditee (inquiries of the auditee)
Meminta informasi lisan
maupun tertlis udari auditee dalam audit investigatif harus disertai dengan
informasi dari sumber lain yang dapat dipecaya  agar dapat meminimalkan peluang auditee untuk
berbohong.
6. Menghitung kembali – reperformance
Menghitung kembali atau reperform
tidak lain dari mengecek kebenaran perhitungan (kali, bagi, tambah, kurang, dan
lain-lain). Ini prosedur yang sangat lazim dalam audit. Biasanya tugas ini
diberikan kepada seorang yang baru mulai bekerja sebagai auditor; seorang
junior auditor di kantor akuntan.
Dalam audit investigatif,
perhitungan yang dihadapi umumnya sangat kompleks, didasarkan atas kontrak atau
perjanjian yang rumit, mungkin sudah terjadi perubahan dan renergoisasi
berkali-kali dengan pejabat (atau kabinet) yang berbeda. Perhitungan ini
dilakukan atau disupervisi oleh investigator yang berpengalaman
Dalam audit atas laporan keuangan,
tujuanya adalah memberikan pendapat (independent auditors’ opinion) mengenai
kewajaran laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Hasil
audit ini ditunjukkan oleh bentuk opini, seperti unqualified opinion, qualified
opinion, disclaimer of opinion, atau adverse opinion.
7. Mengamati – observation
Auditor juga dapat mengamati kecermatan seorang karyawan
klien dalam  melaksanakan pemeriksaan
 tahunan  atas  fisik  persediaan.
Kunci keberhasilan dari semua teknik
audit investigatif adalah sebagai berikut.
a.      Mengerti
dengan baik persoalan yang akan dipecahkan, apa yang akan diaudit investigatif.
b.     
Kuasai
dengan baik teknik-teknik audit investigatif.
c.      
Cermat
dalam menerapkan teknik yang dipilih.
d.     
Cermat
dalam menarik kesimpulan dari hasil penerapan teknik yang kita pilih.
Apa yang dimaksud dengan :
1. Net worth method
Net Worth Method
adalah metode yang digunakan untuk menelusuri penghasilan yang belum dilaporkan
oleh wajib pajak.
Net worth method untuk audit investigatif pajak, ingin
membuktikan 
(a) adanya  PKP yang belum dilaporkan oleh Wajib Pajak.
Untuk organized crime yang ingin dibuktikan adalah (b) terdapatnya
penghasilan yang tidak sah, melawan hukum, atau illegal income.
Net Worth Method untuk perpajakan
Net worth
method diterima sebagai cara pembuktian tidak langsung, dasar
penggunaanya adalah kewajiban Wajib Pajak untuk melaporkan semua penghasilannya
(sebagaimana didefinisikan oleh undang-undangnya) dalam tax returns
mereka. Ketentuan serupa juga berlaku di Indonesia dimana Wajib Pajak
diwajibkan penghasilannya secara lengkap dan benar dalam SPT (Surat
Pemberitahuan Tahunan, dalam hal ini SPT PPh).
2. Expenditure method
Expenditure Method
adalah metode yang digunakan untuk menelusuri jejak-jejak arus uang.
Expenditure
method dimaksudkan untuk menentukan unreported taxable income.
Unreported
taxable income lebih cocok untuk para Wajib Pajak yang tidak mengumpulkan
harta benda, tetapi mempunyai pengeluaran-pengeluaran besar (mewah). Rumus
untuk menghitung illegal income (ii) dengan EM lebih sederhana daripada
perhitungan Unreported taxable income, yaitu :
ii =
expenditures – penghasilan dari legal sources.

0 comments:
Post a Comment