Pengertian
Bonus, Gaji, Upah dan Kompensasi:
Bonus
Bonus
adalah kompensasi tambahan yang diberikan kepada seorang karyawan yang nilainya
di atas gaji normalnya. Bonus bisa digunakan sebagai penghargaan terhadap
pencapaian tujuan-tujuan spesifik yang ditetapkan oleh perusahaan, untuk
dedikasinya kepada perusahaan.
Gaji 
Gaji adalah merupakan balas jasa yang
dibayarkan kepada pemimpin, pengawas, pegawai tata usaha, pegawai kantor serta
para manajer lainnya. Proses pembayaran gaji biasanya diberikan dalam setiap
bulannya. Gaji biasanya tingkatannya lebih tinggi dari pada pembayaran-pembayaran
kepada pekerja-pekerja upahan .
Upah 
Upah
adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada penerima
kerja termasuk tunjangan baik untuk pekerja sendiri maupun keluarganya. Upah
Biasanya diberikan kepada pekerja yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih
banyak mengandalkan kekuatan fisik. Jumlah pembayaran upah biasanya diberikan
secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan.
Kompensasi 
Kompensasi
adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerja karyawan
tersebut pada organisasi. Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan
harus dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan pengorbanan yang
telah diberikannya kepada organisasi / perusahaan tempat ia bekerja.
Kompensasi adalah semua
pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang
diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan
(Malayu S.P. Hasibuan, 2002:54). Kompensasi berbentuk uang, artinya gaji
dibayar dengan sejumlah uang kartal kepada karyawan yang bersangkutan.
Kompensasi berbentuk barang, artinya gaji dibayar dengan barang. Misalnya gaji
dibayar 10% dari produksi yang dihasilkan. Di Jawa Barat penunai padi upahnya
10% dari hasil padi yang ditunai.
2
Teori Tentang Upah yaitu :
1.    Teori tawar manawar
Menyatakan bahwa tingkat upah
ditentukan oleh tawar menawar di pasaran tenaga kerja. Pembeli ialah pengusaha
yang membutuhkan tenaga kerja dan penjualnya ialah calon karyawan, mungkin juga
melalui organisasi tenaga kerja sebagai perwakilan mereka. Jika titik
keseimbangan yang dicapai itulah yang menetapkan besarnya upah.
2.    Teori standar hidup.
Didasarkan atas keyakinan bahwa
buruh harus dibayar secara layak agar dapat memenuhi kebutuhan standar
hidupnya. Standar hidup ini diartiakn cukup untuk membiayai keperluan hidup
seperti makanan, pakaian, perumahan, rekreasi, pendidikan dan perlindungan
asuransi. Tidak ada suatu cara yang dapat dipakai untuk menetapkan upah ini,
dan pada umumnya penetapan upah merupakan kombinasi dari berbagai pertimbangan.
Pengertian
Outsourcing, Motivasi, Job Description, dan Separation :
Outsourcing (Alih Daya)
Outsourcing terbagi atas dua suku kata: out dan sourcing. Out berarti keluar dan Sourcing
berarti mengalihkan kerja, tanggung jawab dan keputusan kepada orang lain.
Outsourcing dalam bahasa Indonesia berarti alih daya. Dalam dunia bisnis,
outsourcing atau alih daya dapat diartikan sebagai penyerahan sebagian
pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya non-core atau penunjang oleh suatu
perusahaan kepada perusahaan lain melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau
penyediaan jasa pekerja/buruh.
Jadi, Outsourcing adalah penggunaan tenaga kerja dari luar perusahaan sendiri untuk
melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu yang spesifik.
Motivasi 
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah dan
ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuan. 
Jadi, motivating atau
pemotivasian merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian intruksi,
semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara
suka rela apa yang dikehendaki oleh atasan, pemberian inspirasi, semangat dan
dorongan oleh atasan kepada bawahan ditujukan agar bawahan bertambah
kegiatannya, atau mereka lebih bersemangat melaksanakan tugas-tugas sehingga
mereka lebih berdaya guna dan berhasil guna.
Job description (Pembagian Tugas)
Job
description merupakan panduan dari perusahaan kepada karyawannya dalam
menjalankan tugas. Semakin jelas job description yang diberikan, maka semakin
mudah bagi karyawan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan perusahaan.
Job description adalah penyataan
tertulis mengenai gambaran suatu pekerjaan, kondisinya, dan hubungannya dengan
bagian lain dalam organisasi.
Job description
adalah bagian penting dari sistem pengembangan SDM. Ibarat navigator, job desc
adalah peta yang menentukan arah, kemana harus berbelok, berapa kecepatan yang
diperlukan dan seterusnya.
Separation (Pemutusan Hubungan Kerja)
Separation
adalah pengakhiran hubungan
kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan
berakhirnya hak dan kewajiban antara karyawan dan perusahaan.
Pemutusan
hubungan kerja harus mendapat perhatian serius dari manajer perusahaan, karena
telah diatur dalam Undang-Undang dan memberikan resiko pada perusahaan maupun
karyawan yang bersangkutan .
Cara
Menjaga Pesanan Pelanggan Agar Tepat
Waktu :
1.   
Mencatat Pesanan Pelanggan          
Langkah pertama yang dilakukan oleh pelanggan dalam membeli barang/jasa adalah dengan memesannya terlebih dahulu. Adanya pesanan dari pelanggan merupakan awal terjadinya transaksi jual-beli. Setiap pesanan yang diminta pelanggan harus segera dilayani dengan cara didengarkan dan dicatat. Kemudian mengecek kembali apakah ada perubahan jenis dan jumlah pesanan atau tidak, kapan jadwal atau waktu pengiriman barang.
Langkah pertama yang dilakukan oleh pelanggan dalam membeli barang/jasa adalah dengan memesannya terlebih dahulu. Adanya pesanan dari pelanggan merupakan awal terjadinya transaksi jual-beli. Setiap pesanan yang diminta pelanggan harus segera dilayani dengan cara didengarkan dan dicatat. Kemudian mengecek kembali apakah ada perubahan jenis dan jumlah pesanan atau tidak, kapan jadwal atau waktu pengiriman barang.
2.   
Pencatatan Kebutuhan Pelanggan
Pencatatan kebutuhan
pelanggan  menyangkut obyeknya, yaitu sifat dan tingkat konsumsi,
kebiasaan, atau waktu kebutuhan.
3.   
Penegasan Kembali Kebutuhan Pelanggan        
Setiap pesanan yang diminta atau dibutuhkan pelanggan harus diperhatikan dan dicatat. Catatan tersebut kemudian dicek dan ditegaskan kembali kepada pelanggan apakah barang-barang yang dipesan jumlah dan jenisnya tidak berubah, kapan waktu pengiriman barang akan dilakukan, dan bagaimana cara pembayarannya. Untuk menghindari kekeliruan pelayan atau penjual.
Setiap pesanan yang diminta atau dibutuhkan pelanggan harus diperhatikan dan dicatat. Catatan tersebut kemudian dicek dan ditegaskan kembali kepada pelanggan apakah barang-barang yang dipesan jumlah dan jenisnya tidak berubah, kapan waktu pengiriman barang akan dilakukan, dan bagaimana cara pembayarannya. Untuk menghindari kekeliruan pelayan atau penjual.
4.   
Mewujudkan Kebutuhan Pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan
refleksi dari terpenuhinya harapan dan kebutuhannya. Oleh karena ituperusahaan
bisnis atau penjual dalam mewujudkan kepuasan pelanggan perlu meningkatkan
kualitas pelayanannya. 
5.   
Mengucapkan Terima Kasih (dengan harapan pelanggan kembali)
Mengucapkan terima kasih kepada pelanggan yang telah membeli barang/jasa sangatlah penting agar mereka kembali berbelanja. Prinsip ini merupakan bagian dari pelaksanaan pelayanan prima menurut konsep tindakan. Pelayan atau penjual harus berusaha untuk selalu mengahargai pelanggan dan melayaninya sampai selesai transaksi jual-beli.
Mengucapkan terima kasih kepada pelanggan yang telah membeli barang/jasa sangatlah penting agar mereka kembali berbelanja. Prinsip ini merupakan bagian dari pelaksanaan pelayanan prima menurut konsep tindakan. Pelayan atau penjual harus berusaha untuk selalu mengahargai pelanggan dan melayaninya sampai selesai transaksi jual-beli.
Tindakan
Pemimpin Perusahaan agar pesanan pelanggan tepat waktu:
1.    Perencanaan Produksi
Pada tahap awal inilah seluruh
rencana produksi mulai dari kualitas produk, kuantitas produk yang dihasilkan,
bahan yang akan digunakan, target konsumen di mana produk akan dipasarkan,
jumlah tenaga kerja yang dipakai, atau departemen lain yang berkaitan akan
dibahas. Dalam tahap ini bahkan anggota tim bisa mengajukan ide produk baru
melalui proses yang disebut dengan brainstorming di
mana si pencetus ide harus meyakinkan seluruh timnya bahwa ide-nya relevan dan
efektif untuk mewujudkan tujuan organisasi.
2.      Pengendalian Produksi
Agar proses produksi dilakukan
sesuai jadwal dan semua yang telah direncanakan dalam proses perencanaan
berlajan dengan lancar maka tahap ini harus dilakukan. Dalam pengendalian
produksi, jadwal kerja diatur, detail rencana sistem kerja juga diatur, dan
lain sebagainya. Tujuan dari tahap pengendalian produksi adalah agar hasil
produksi bisa berjalan efektif dan efisien.
3.    Pengawasan Produksi
Setelah jadwal kerja dan rincian
teknis telah disiapkan, saatnya untuk melakukan proses produksi. Bersamaan saat
melakukan proses produksi adalah pengawasan yang dilakukan bertujuan agar hasil
produksi yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan, selesai tepat waktu,
tidak overbudget atau
bahkan kekurangan budget, kualitasnya sesuai dengan standard, dan lain
sebagainya hingga siap untuk dilemparkan ke pasar.
4.    Berpikir
dan bertindak dengan cepat tanggap    
Seorang pemimpin haruslah dituntut untuk berpikir cepat dan tepat. Pada apapun yang terjadi di dalam apa yang dipimpinnya, seorang pemimpin harus cepat tanggap dalam bertindak hingga mengambil keputusan.
Seorang pemimpin haruslah dituntut untuk berpikir cepat dan tepat. Pada apapun yang terjadi di dalam apa yang dipimpinnya, seorang pemimpin harus cepat tanggap dalam bertindak hingga mengambil keputusan.
5.   
Fokus dan dapat memilih prioritas
Pemimpin
yang baik adalah pemimpin yang mampu mengerjakan sesuatu secara terfokus dan
tidak mencampurkan dengan hal yang lain. Pemimpin harus mengutamakan kepentingan
kelompok, dibandingkan kepentingan pribadinya. Dengan memilih prioritas
tersebut, tujuan kelompok pun akan lebih mudah tercapai dan tidak ada anggota
yang merasa dirugikan.
6.    Mampu Bertanggung Jawab
Tidak hanya
menyalahkan anggota timnya apabila target yang telah ditentukan tidak berhasil
dicapai. Seorang pemimpin pun harus mampu dan mau bertanggung jawab. Karena
seorang pemimpin akan selalu diminta pertanggung jawabannya terhadap apa yang
dipimpinnya dan keputusan yang diambilnya.
Kepemimpinan
efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin dalam mewujudkan hubungan
manusiawi dengan orang-orang yang dipimpinnya. Kepemimpinan akan berlangsung
efektif apabila fungsi kepemimpinan diwujudkan sesuai dengan tipe dan karakter
kepemimpinan yang dapat memberikan peluang bagi orang yang dipimpin untuk ikut
berperan serta dalam melaksanakan keputusan-keputusan. Dengan demikian,
hubungan efektif antara  pemimpin dan yang dipimpin dapat terintegrasi
dalam satu kesatuan visi dan misi yang jelas.
Sumber :
http://floniska.blogspot.co.id/2014/11/karateristik-pemimpin-dan-bagaimana_22.html

