Fraud
- Cara untuk mendeteksi Fraud (kecurangan) :
 
A. Mengkaji system pengendalian intern
untuk menilai kekuatan dan kelemahannya, mengidentifikasi potensi kecurangan
berdasarkan kelemahan yang ada pada sistem pengendalian intern,
B.  Mengidentifikasi hal-hal yang
menimbulkan tanda tanya dan transaksi-transaksi diluar kewajaran (non
procedural),
C.    
Membedakan factor kelemahan dan
kelalaian manusia dari kesalahan yang bersifat fraud,
D.   
Berhati-hati terhadap prosedur,
praktik dan kebijakan manajemen.
E. Dapat menetapkan besarnya kerugian
dan membuat laporan atas kerugian karena kecurangan, untuk tujuan penuntutan
pengadilan (litigasi), penyelesaian secara perdata, dan penjauhan sanksi
internal (skorsing hingga pemutusan hubungan kerja).
F.     Mampu melakukan penelusuran dan
mengurasi arus dokumen yang mendukung transaksi kecurangan.
G.   
Mencari dokumen pendukung untuk
transaksi yang dipertanyakan (dispute).
H.   
Mereview dokumen yang sifatnya
aneh/mencurigakan.
I.     Menguji jalannya implementasi
motivasi dan etika organisasi di bidang pencegahan dan pendeteksian kecurangan.
Cara lain untuk mendeteksi Fraud (kecurangan) :
Cara lain untuk mendeteksi Fraud (kecurangan) :
A.    Memeriksa jajaran manajerial 
Kasus
penggelapan, kecurangan laporan keuangan seringkali melibatkan pihak di jajaran
manajerial atau pengambil keputusan. Karena itu, jajaran manajemen harus
diselidiki untuk mengetahui tujuan mereka melakukan keurangan.
B.     Adanya keterkaitan dengan pihak eksternal 
Salah
satu cara yang sering digunakan dalam melakukan kecurangan adalah dengan
memberikan bantuan pada organisasi baik yang nyata atau fiktif. Untuk itu harus
dideteksi adanya hubungan antara organisasi dengan lembaga keuangan, organisasi
dengan individu, eksternal auditor, lembaga pemerintahan, atau investor.
C.    Sifat organisasi 
Sebuah
kecurangan seringkali tidak terendus karena adanya struktur organisasi yang
digunakan untuk menyembunyikan kecurangan tersebut. Misalnya struktur
organisasi yang terlalu kompleks atau tidak adanya internal audit dalam sebuah
departemen. Untuk itu peneliti harus mengetahui seluk beluk organisasi termsuk
pemilik perusahaan.
D.    Laporan keuangan dan karakteristik operasional 
Melakukan
pemeriksaan diantaranya rekening pendapatan, aset, kewajiban, pengeluaran atau
ekuitas. Tanda kecurangan yang seringkali terdeteksi adalah adanya perubahan
dalam laporan keuangan.
E.     Auditor Internal
Merupakan
aktivitas konsultasi yang independen dan obyektif untuk menambah nilai dan
memperbaiki operasional organisasi. Definisi lainnya adalah penilaian yang
dilakukan oleh personel dalam organisasi uang memiliki kompetensi dalam hal
meneliti catatan akuntansi perusahaan dan pengendalian internal dalam
perusahaan. Tujuan dari auditor internal adalah untuk membantu pihak manajemen
dalam pertanggungan jawab dengan memberikan analisa, saran, penilaian tentang
kegiatan yang diaudit.
F.     Auditor eksternal
Auditor
eksternal diperlukan untuk mendeteksi kecurangan dalam organisasi serta
melakukan analisa jika auditor internal mengalami kesulitan.
Timbulnya
kecurangan (fraud) dalam laporan keuangan  harus dicegah. Faktor yang
paling menentukan dalam melakukan tindakan pencegahan tersebut adalah dari
internal perusahaan, karena mereka yang secara langsung terjun dalam
operasional organisasi. Karena itu sosok pimpinan yang amanah dan anti kecurangan
sangat dibutuhkan untuk itu. Selain dari internal organisasi, adanya
keterlibatan pihak luar seperti auditor eksternal dapat memberikan penilaian
yang obyektif dimana untuk memastikan laporan keuangan yang dihasilkan adalah
wajar yaitu bebas dari keraguan dan ketidakjujuran. Karena penilaiannya
tersebut, maka seorang auditor eksternal hendaklah memiliki sikap
profesionalisme dalam menjalankan tugasnya.
2. Teknik-Teknik Pemeriksaa Fraud :
2. Teknik-Teknik Pemeriksaa Fraud :
A.  Penggunaan teknik-teknik audit yang dilakukan oleh
internal maupun eksternal auditor dalam mengaudit laporan keuangan.
B.  Pemanfaatan teknik audit investigatif dalam kejahaatan
terorganisir dan penyelundupan pajak penghasilan.
C.     Penelusuran jejak-jejak arus uang.
D.    Penerapan teknik analisis dalam bidang hukum.
E.  Penggunaan teknik audit investigative untuk
mengungkapkan fraud dalam pengadaan barang.
F.      Penggunaan computer 
forensics.
G.    Penggunaan teknik integorasi.
H.    Penggunaan operasi penyamaran.
I.       Pemanfaatan whistleblower.

0 comments:
Post a Comment