Bank of Credit
and Commerce International ( BCCI )
Bank of Credit
and Commerce International atau disingkat BCCI
didirikan tahun 1972 oleh Aga Hasan Abedi, orang
Pakistan. Dalam dua dasawarsa telah berkembang pesat dengan 400 cabang di 78
Negara. Asset mencapai USD 20 Billion (200 Triliun) dan pada waktu itu menjadi
bank swasta nomor 7 terbesar di dunia. Bank of Credit & Commerce Internasional(BCCI) mengalami kemajuan sekitar tahun 1970 hingga
tahun 1980. Pertengahan 1970an sebagian saham dibeli Sheikh
Zayed bin Sultan Al Nahyan dari Abu Dhabi. Pemilik BCCI memecah kegiatan
banknya jadi dua, di Luxemburg (untuk bisnis di Eropa dan Timur Tengah) dan
Cayman Island (untuk negara2 berkembang). Tapi di dua negara itu, kantor pusat
BCCI tidak punya kegiatan. Kantor cabang utama ada di London walaupun semua
keputusan dilakukan dari Abu Dhabi. BCCI pilih Luxemburg dan Cayman Island
sebagai kantor pusat karena di dua negara itu pengawasan bank tidak ketat Akhir
1970an BCCI ekspansi ke Amerika. Tadinya ditolak sama otoritas keuangan Amerika
karena tidak ada satu otoritas keuangan yang jadi pengawas dan bertanggungjawab
kasi fasilitas Lender of the Last Resort kalau ada apa2. Tapi BCCI “mendekati”
tokoh2 politik Amerika dan berhasil beli empat bank secara rahasia (melanggar
aturan Amerika).
Fraud adalah
tindakan curang yang dilakukan sedemikian rupa, sehingga menguntungkan diri
sendiri, kelompok, atau pihak lain (perorangan, perusahaan atau institusi). “Bank fraud” (praktek perbankan yang tidak sehat) kadang
tidak bisa dideteksi karena tingkat kriminalitas tidak hanya sebatas pada
“praktek perbankan”. Jenis kriminalitas perbankan bisa berupa pencucian uang,
membiayai terorisme, terlibat penyelundupan dan sebangsanya (kasus Bank of
Credit and Commerce International). Kalau jenis kriminalitas sudah diluar
praktek perbankan, kerjasama otoritas pengawas bank di beberapa negara pun
bisa2 tidak cukup memadai untuk mencegah terjadinya fraud. Bahkan investigator
dari pihak kepolisian pun susah payah menyelidiki dan menyidiknya seperti
ketika skandal BCCI terbongkar.
Ekspansi bisnis BCCI termasuk pesat, pada pertengahan tahun
1980an punya kegiatan di 73 negara dan termasuk bank besar (ranking lima di
dunia). Tapi pada pertengahan tahun 1980an itu BCCI rugi besar dari transaksi
money market. Tahun 1988 otoritas Amerika menuntut BCCI dengan tuduhan money
laundering, fraud dan manipulasi laporan keuangan. Sebetulnya Bank of England
tau, aktivitas BCCI tidak hanya sebatas bisnis bank, tapi juga membiayai
terorisme antara tahun 1988-1989 (bisnis BCCI yang lain adalah jual beli
senjata, peluru kendali, obat bius, membantu operasi intelijen CIA. itu
sebabnya di Amerika sendiri investigasi BCCI mengalami hambatan dari elemen
pemerintah). Tapi entah kenapa, otoritas pengawas Inggris tidak juga mengaudit
langsung BCCI tapi tetap mengandalkan hasil audit/laporan akuntan publik.
Bank of Credit
and Commerce International atau disingkat BCCI
pada tahun 1980-an tersandung kasus pencucian uang dengan perkiraan nilai 17,6
miliar poundsterling. BCCI mendapat reputasi sebagai bankir dalam penyelundupan
senjata, kartel narkoba, dan diktator. Selain itu, BCCI juga disinyalir
memiliki hubungan dengan para pejabat di berbagai negara, dari Argentina sampai
Zimbabwe. Kemudian, pada tahun 1988, subkomite senat Amerika Serikat ditunjuk
untuk menyelidiki tuduhan terhadap BCCI tersebut. BCCI pun dinyatakan bersalah
atas pencucian uang dan didenda 11,3 juta poundsterling.
Tahun 1990 BCCI mengakui semua dakwaan pemerintah Amerika;
di Eropa, Inggris dan Luxemburg mulai minta Price Waterhouse mengaudit BCCI
untuk menemukan fraud. Hasilnya, Price Waterhouse tidak bisa memberikan
pendapat. Akhirnya Juli 1991 otoritas keuangan Inggris menutup BCCI, diikuti
oleh Luxemburg, Cayman Island dan negara2 lain dimana BCCI punya kegiatan
bisnis.(Sampai tahun 2000an kasus BCCI ini masih menghantui Bank of England.
Bank Sentral ini dituntut oleh Delloitte & Touche’s yang mewakili deposan2
yang dirugikan BCCI).
Bangkrutnya Bank of Credit
and Commerce International (BCCI) karena adanya kasus fraud money laundering  atau pencucian uang. Menurut
Wikipedia, kasus pencucian uang merupakan suatu upaya perbuatan untuk
menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul uang/dana atau harta kekayaan hasil
tindak pidana melalui berbagai transaksi keuangan agar uang atau harta kekayaan
tersebut tampak seolah-olah berasal dari kegiatan yang sah/legal. Biasanya,
pencucian uang dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, uang yang dihasilkan
dari tindak kejahatan diubah ke dalam bentuk yang tidak menimbulkan kecurigaan
melalui sistem keuangan. Kedua, dilakukan transaksi yang cukup kompleks
agar sulit dilacak asal uang. Ketiga, uang yang telah
disebar dikembalikan ke pelaku sehingga ia bisa menikmatinya. Kasus pencucian
uang yang dilakukan lewat BCCI adalah dengan menggunakan tenaga konsultan
manajemen. Salah satu kasus BCCI adalah dibukanya rekening di BCCI oleh sebuah
kantor konsultan keuangan yang mengatakan mempunyai klien beru-pa investor kaya
di negara Amerika Latin. Rekening tidak aktif selama 6 bulan lalu mendadak ada
masuk dana melalui telegram berkali kali dalam jumlah yang besar. Lalu Direktur
dari kantor konsultan keuangan tersebut memerintahkan mentransfer sebagian
besar dananya kesebuah rekening bank di Panama via bank besar di New York.
Jenis-jenis kejahatan money laundering yang dilakukan BCCI berhubungan dengan
perda-gangan obat bius. BCCI bertindak sebagai penyalur uang hasil transaksi
itu. Kemudian tahun 1990 Dinas Bea dan Cukai Amerika Serikat berhasil
membongkar jaringan per-dagangan obat bius yang melibatkan BCCI sebagai
penyalur uangbhasilm transaksi. Kasus BCCI lain, BCCI pernah membeli sebuah
bank di Kolombioa yang mempunyai 30 cabang di seluruh Kolombia, sepertio di
Madelin dan Cali yang terkenal dengan pusat kartel narkotika. Pada suatu
saat BCCI berperilaku sebagai Godfather. Hal ini dilakukan ketika negara
Jamaika ditolak kredit sebanyak US $ 60 Juta dari dana Moneter International,
karena kredit lamanya belum lunas.
Ex:

0 comments:
Post a Comment