PT Freeport Indonesia
PT Freeport Indonesia
(PTFI) adalah
sebuah perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan
Copper & Gold Inc.. PT Freeport
Indonesia menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang
mengandung tembaga, emas, dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di kabupaten Mimika, provinsi Papua, Indonesia.
Freeport Indonesia memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan
perak ke seluruh penjuru dunia.
Kontribusi
Freeport Indonesia
Sebagai mitra jangka panjang Indonesia yang
memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan komunitas
lokal, Freeport Indonesia telah berinvestasi sebesar US$7,7 miliar dalam
infrastruktur selama 45 tahun di Indonesia.
Berdasarkan riset yang diadakan oleh
Universitas Indonesia, sampai saat ini usaha PTFI mewakilkan 1,59% dari semua
kegiatan ekonomi di Indonesia dengan 300.000 karyawan Indonesia dan keluarganya
bergantung pada PTFI untuk kelangsungan hidup mereka. PTFI juga berkeinginan
untuk terus berinvestasi dan menjadi bagian dari Indonesia untuk jangka waktu
yang lama.
Kontribusi
dan peranan PT Freeport Indonesia bagi negara :
1.  
Menyediakan
lapangan pekerjaan bagi sekitar 24.000 orang di Indonesia (karyawan PTFI
terdiri dari 69,75% karyawan nasional; 28,05% karyawan Papua, serta 2,2%
karyawan Asing).
2.  
Menanam
Investasi > USD 8,5 Miliar untuk membangun infrastruktur perusahaan dan
sosial di Papua, dengan rencana investasi-investasi yang signifikan pada masa
datang.
3.  
PTFI
telah membeli > USD 11,26 Miliar barang dan jasa domestik sejak 1992.
4.  
Dalam
kurun waktu empat tahun terakhir, PTFI telah memberikan kontribusi lebih dari
USD 37,46 Miliar dan dijadwalkan untuk berkontribusi lebih banyak lagi terhadap
pemerintah Indonesia hingga lebih dari USD 6,5 Miliar dalam waktu empat tahun
mendatang dalam bentuk pajak, dividen, dan pembayaran royalti.
5.  
Keuntungan
finansial langsung ke pemerintah Indonesia dalam kurun waktu empat tahun
terakhir adalah 59%, sisanya ke perusahaan induk (FCX) 41%. Hal ini melebihi jumlah
yang dibayarkan PTFI apabila beroperasi di negara-negara lain.
6.  
Kajian
LPEM-UI pada dampak multiplier effect dari operasi PTFI di Papua dan Indonesia
di 2011: 0,8% untuk PDB Indonesia, 45% untuk PDRB Provinsi Papua, dan 95% untuk
PDRB Mimika.
7.  
Membayar
Pajak 1,7% dari anggaran nasional Indonesia.
8.  
Membiayai
>50% dari semua kontribusi program pengembangan masyarakat melalui sektor
tambang di Indonesia.
9.  
Membentuk
0,8% dari semua pendapatan rumah tangga di Indonesia.
10.              
Membentuk
44% dari pemasukan rumah tangga di provinsi Papua.
PT
Freeport Indonesia
Merupakan perusahaan
afiliasi dari Freeport-McMoRan. PTFI menambang, memproses dan melakukan
eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi
di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. Kami
memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh
penjuru dunia.
Kompleks tambang
milik kami di Grasberg merupakan salah satu penghasil tunggal tembaga dan emas
terbesar di dunia, dan mengandung cadangan tembaga yang dapat diambil yang
terbesar di dunia, selain cadangan tunggal emas terbesar di dunia. Grasberg
berada di jantung suatu wilayah mineral yang sangat melimpah, di mana kegiatan
eksplorasi yang berlanjut membuka peluang untuk terus menambah cadangan kami
yang berusia panjang.
Tambang Terbuka
Grasberg
Area PT Freeport Indonesia (PTFI)
TentangFreeport-McMoRan
Freeport-McMoRan
(FCX) merupakan perusahaan tambang internasional utama dengan kantor pusat di
Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. FCX mengelola beragam aset besar berusia
panjang yang tersebar secara geografis di atas empat benua, dengan cadangan
signifikan terbukti dan terkira dari tembaga, emas dan molybdenum. Mulai dari
pegunungan khatulistiwa di Papua, Indonesia, hingga gurun-gurun di Barat Daya
Amerika Serikat, gunung api megah di Peru, daerah tradisional penghasil tembaga
di Chile dan peluang baru menggairahkan di Republik Demokrasi Kongo, kami
berada di garis depan pemasokan logam yang sangat dibutuhkan di dunia.
Freeport-McMoRan
merupakan perusahaan publik di bidang tembaga yang terbesar di dunia, penghasil
utama di dunia dari molybdenum – logam yang digunakan pada campuran logam baja
berkekuatan tinggi, produk kimia, dan produksi pelumas – serta produsen besar
emas. Selaku pemimpin industri, FCX telah menunjukkan keahlian terbukti untuk
teknologi maupun metode produksi menghasilkan tembaga, emas dan molybdenum. FCX
menyelenggarakan kegiatan melalui beberapa anak perusahaan utama; PTFI,
Freeport-McMoRan Corporation dan Atlantic Copper.
Cara PT
Freeport beroperasi
Saat ini PT Freeport
Indonesia (PTFI) menerapkan dua teknik penambangan, yakni open-pit atau tambang
terbuka di Grasberg dan tambang bawah tanah di Deep Ore Zone (DOZ). Bijih hasil
penambangan kemudian diangkut ke pabrik pengolahan untuk dihancurkan menjadi
pasir yang sangat halus.
Selanjutnya diikuti
dengan proses pengapungan menggunakan reagent, bahan yang berbasis alkohol dan
kapur, untuk memisahkan konsentrat yang mengandung mineral tembaga, emas dan
perak. Sisa dari pasir yang tidak memiliki nilai ekonomi (tailing) dialirkan
melalui sungai menuju daerah pengendapan di dataran rendah.
Konsentrat dalam
bentuk bubur disalurkan dari pabrik pengolahan menuju pabrik pengeringan di
pelabuhan Amamapare, melalui pipa sepanjang 110 km. Setelah dikeringkan,
konsentrat yang merupakan produk akhir PTFI ini kemudian dikirim ke
pabrik-pabrik pemurnian di dalam maupun luar negeri.
Kontribusi
Freeport Indonesia
Sebagai mitra jangka
panjang Indonesia yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi
nasional dan komunitas lokal, Freeport Indonesia telah berinvestasi sebesar
US$7,7 miliar dalam infrastruktur selama 45 tahun di Indonesia.
Berdasarkan riset
yang diadakan oleh Universitas Indonesia, sampai saat ini usaha PTFI mewakilkan
1,59% dari semua kegiatan ekonomi di Indonesia dengan 300.000 karyawan
Indonesia dan keluarganya bergantung pada PTFI untuk kelangsungan hidup mereka.
PTFI juga berkeinginan untuk terus berinvestasi dan menjadi bagian dari
Indonesia untuk jangka waktu yang lama.
Kontribusi
dan peranan PT Freeport Indonesia bagi negara :
1.   
Menyediakan
lapangan pekerjaan bagi sekitar 24.000 orang di Indonesia (karyawan PTFI
terdiri dari 69,75% karyawan nasional; 28,05% karyawan Papua, serta 2,2%
karyawan Asing).
2.   
Menanam
Investasi > USD 8,5 Miliar untuk membangun infrastruktur perusahaan dan
sosial di Papua, dengan rencana investasi-investasi yang signifikan pada masa
datang.
3.   
PTFI
telah membeli > USD 11,26 Miliar barang dan jasa domestik sejak 1992.
4.   
Dalam
kurun waktu empat tahun terakhir, PTFI telah memberikan kontribusi lebih dari
USD 37,46 Miliar dan dijadwalkan untuk berkontribusi lebih banyak lagi terhadap
pemerintah Indonesia hingga lebih dari USD 6,5 Miliar dalam waktu empat tahun
mendatang dalam bentuk pajak, dividen, dan pembayaran royalti.
5.   
Keuntungan
finansial langsung ke pemerintah Indonesia dalam kurun waktu empat tahun
terakhir adalah 59%, sisanya ke perusahaan induk (FCX) 41%. Hal ini melebihi
jumlah yang dibayarkan PTFI apabila beroperasi di negara-negara lain.
6.   
Kajian
LPEM-UI pada dampak multiplier effect dari operasi PTFI di Papua dan Indonesia
di 2011: 0,8% untuk PDB Indonesia, 45% untuk PDRB Provinsi Papua, dan 95% untuk
PDRB Mimika.
7.   
Membayar
Pajak 1,7% dari anggaran nasional Indonesia.
8.   
Membiayai
>50% dari semua kontribusi program pengembangan masyarakat melalui sektor
tambang di Indonesia.
9.   
Membentuk
0,8% dari semua pendapatan rumah tangga di Indonesia.
10. Membentuk 44% dari
pemasukan rumah tangga di provinsi Papua.
Kegiatan
penambangan dan pengolahan
Penambangan: meliputi kegiatan pengeboran dan peledakan, pengisian dan
pengangkutan muatan, dan penghancuran, menghasilkan Bijih tembaga.
Pengolahan: meliputi kegiatan penggerusan, pengapungan, dan
pengeringan, menghasilkan Konsentrat tembaga, dimana pembeli membayar atas
kandungan tembaga, emas dan perak.
Konsentrat
tembaga merupakan produk akhir PTFI dengan nilai tambah mencapai 95%.
Pengelolaan Pertambangan yang Baik
Melaksanakan
Praktik Pertambangan Yang Baik (Good Mining Practices) sesuai dengan komitmen kami
dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Melalui good mining
practices, kami berupaya melakukan aktivitas pertambangan yang menaati aturan,
terencana dengan baik, menerapkan teknologi yang sesuai yang berlandaskan pada
efektifitas dan efisiensi, melaksanakan konservasi bahan galian, mengendalikan
dan memelihara fungsi lingkungan, menjamin keselamatan kerja, mengakomodir
keinginan dan partisipasi masyarakat, menghasilkan nilai tambah, meningkatkan
kemampuan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Selaku anggota pendiri dari International Council on Mining
and Metals (ICMM/Dewan Internasional tentang Pertambangan dan Logam),
Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. menganut Kerangka Kerja Pembangunan
Berkelanjutan dari ICMM, dan komitmen ini melandasi upaya kami untuk mengenal
dan mengelola berbagai tantangan dan peluang di seluruh operasi. Kerangka kerja
tersebut  (www.icmm.com) terdiri
dari tiga unsur yang wajib dipenuhi oleh anggota korporasi:
1.   
Melaksanakan
10 Asas Pembangunan Berkelanjutan ICMM di seluruh kegiatan usaha,
2.   
Membuat
laporan sesuai Global Reporting Initiative (GRI / Prakarsa Pelaporan Global),
pedoman G3 serta Mining and Metals Sector Supplement, dan
3.   
Memberi
jaminan secara independen bahwa komitmen kami dipenuhi.
10 Asas
Pembangunan Berkelanjutan:
1.   
Laksanakan
dan pertahankan praktik berbisnis yang etis serta sistem tata kelola korporasi
yang sehat
2.   
Padukan
pertimbangan pembangunan berkelanjutan ke dalam proses pembuatan keputusan
korporasi
3.   
Tegakkan
hak asasi manusia dan hormati budaya, adat dan nilai-nilai dalam setiap
hubungan dengan karyawan maupun pihak lain yang terkena dampak dari kegiatan
kami
4.   
Lakukan
strategi pengelolaan risiko berdasarkan data yang sah dan ilmu pengetahuan yang
mumpuni
5.   
Terus
tingkatkan kinerja kesehatan dan keselamatan
6.   
Terus
tingkatkan kinerja lingkungan
7.   
Beri
sumbangan terhadap konservasi keanekaragaman hayati dan pendekatan terpadu
dalam perencanaan tata guna lahan
8.   
Permudah
dan dukung rancangan yang bertanggung jawab, pemanfaatan, pemanfaatan ulang,
daur ulang, dan pembuangan dari produk-produk kami
9.   
Beri
sumbangan terhadap pengembangan sosial, ekonomi dan kelembagaan di masyarakat
di mana kami tengah melakukan kegiatan
10. Lakukan secara
efektif dan transparan setiap hubungan, komunikasi, dan pelaporan yang
diverifikasi secara independen bersama pemangku kepentingan.
Insfrastruktur
pendukung
1.   
DayaListrik 
Untuk memenuhi kebutuhan operasional terbangunkapasitas pembangkitan sekitar 445MW listrik (250MW kapasitas tetap) terdiri dari PLTU berbahan bakar batubara berkapasitas 195MW di Portsite dan pembangkit diesel (terutama di pabrik pengolahan). Jaringan distribusi memasok listrik dari PLTU menuju Pabrik Pengolahan. Salah satu mitra kerja menyediakan jasa pemeliharaan dan pengoperasian sarana pembangkit listrik kami.
Untuk memenuhi kebutuhan operasional terbangunkapasitas pembangkitan sekitar 445MW listrik (250MW kapasitas tetap) terdiri dari PLTU berbahan bakar batubara berkapasitas 195MW di Portsite dan pembangkit diesel (terutama di pabrik pengolahan). Jaringan distribusi memasok listrik dari PLTU menuju Pabrik Pengolahan. Salah satu mitra kerja menyediakan jasa pemeliharaan dan pengoperasian sarana pembangkit listrik kami.
2.   
Perkotaan 
Lokasi kota utama karyawan adalah Tembagapura (berikut daerah huniannya ("suburb") Hidden Valley) di daerah dataran tinggi, dan Kuala Kencana di daerah dataran rendah. Ada juga camp-camp di Milepost 38/39, Base Camp (dekat Bandara) dan Ridge Camp. Lokasi kota menyediakan berbagai jasa untuk memenuhi kebutuhan karyawan kami, mulai dari toko retail, restoran, sarana hunian, sekolah, sarana kesehatan, perpustakaan, bank, jasa pos, sarana pelatihan, hingga sarana rekreasi.
Lokasi kota utama karyawan adalah Tembagapura (berikut daerah huniannya ("suburb") Hidden Valley) di daerah dataran tinggi, dan Kuala Kencana di daerah dataran rendah. Ada juga camp-camp di Milepost 38/39, Base Camp (dekat Bandara) dan Ridge Camp. Lokasi kota menyediakan berbagai jasa untuk memenuhi kebutuhan karyawan kami, mulai dari toko retail, restoran, sarana hunian, sekolah, sarana kesehatan, perpustakaan, bank, jasa pos, sarana pelatihan, hingga sarana rekreasi.
3.   
KlinikKesehatan&RumahSakit
Kami memiliki rumah sakit untuk karyawan berkapasitas 100 tempat tidur di Tembagapura dan banyak klinik di daerah sekitar. kami mendanai rumah sakit berkapasitas 74 tempat tidur di Desa Waa-Banti yang berdekatan, dan sebuah rumah sakit berkapasitas 101 tempat tidur di Timika. Infrastruktur tersebut merupakan kunci dalam penyediaan berbagai jasa bagi karyawan kami berikut keluarganya dan warga setempat, selain dalam rangka pelaksanaan program-program kesehatan masyarakat yang kami canangkan di wilayah terpencil ini.
Kami memiliki rumah sakit untuk karyawan berkapasitas 100 tempat tidur di Tembagapura dan banyak klinik di daerah sekitar. kami mendanai rumah sakit berkapasitas 74 tempat tidur di Desa Waa-Banti yang berdekatan, dan sebuah rumah sakit berkapasitas 101 tempat tidur di Timika. Infrastruktur tersebut merupakan kunci dalam penyediaan berbagai jasa bagi karyawan kami berikut keluarganya dan warga setempat, selain dalam rangka pelaksanaan program-program kesehatan masyarakat yang kami canangkan di wilayah terpencil ini.
4.   
Penerbangan
Bandara kami di Timika merupakan sentra bagi penerbangan ke/dari wilayah proyek kami. Melalui salah satu mitra, kami menjalankan penerbangan charter untuk mengangkut karyawan antara Papua dan kota asal mereka di bagian lain Indonesia. Bandara tersebut juga telah menarik beberapa penerbangan komersial. Mitra kami pun menyediakan pesawat helikopter dan dukungan sarana penerbangan lainnya dalam rangka upaya operasional dan eksplorasi.
Bandara kami di Timika merupakan sentra bagi penerbangan ke/dari wilayah proyek kami. Melalui salah satu mitra, kami menjalankan penerbangan charter untuk mengangkut karyawan antara Papua dan kota asal mereka di bagian lain Indonesia. Bandara tersebut juga telah menarik beberapa penerbangan komersial. Mitra kami pun menyediakan pesawat helikopter dan dukungan sarana penerbangan lainnya dalam rangka upaya operasional dan eksplorasi.
5.   
PabrikPengolahanBatuGamping
Sebagai bagian dari perluasan Konsentrator, kami telah membangun tambang (quarry) dan pabrik pengolahan batu gamping. Pabrik tersebut menghasilkan batu gamping yang dikonsumsi di tambang maupun pabrik pengolahan.
Sebagai bagian dari perluasan Konsentrator, kami telah membangun tambang (quarry) dan pabrik pengolahan batu gamping. Pabrik tersebut menghasilkan batu gamping yang dikonsumsi di tambang maupun pabrik pengolahan.
6.   
SaranaPerbengkelan&Perawatan
Kami memiliki sejumlah bengkel berlokasi di wilayah proyek, mulai dari bengkel perawatan peralatan hingga bengkel fabrikasi baja di daerah dataran rendah. Beberapa mitra kami juga telah mendirikan sarana-sarana di daerah dataran rendah dalam rangka mendukung usaha mereka untuk menyediakan jasa bagi kegiatan operasional kami.
Kami memiliki sejumlah bengkel berlokasi di wilayah proyek, mulai dari bengkel perawatan peralatan hingga bengkel fabrikasi baja di daerah dataran rendah. Beberapa mitra kami juga telah mendirikan sarana-sarana di daerah dataran rendah dalam rangka mendukung usaha mereka untuk menyediakan jasa bagi kegiatan operasional kami.
7.   
Logistik
Sebagaimana yang berlaku pada setiap kegiatan operasional berkapasitas besar, rantai pasokan dan logistik merupakan hal yang sangat penting bagi usaha kami. Kami mempunyai jaringan terbukti untuk memasok bahan-bahan ke Portsite - berikut armada kendaraan yang diperlukan untuk mengangkut bahan-bahan dari Portsite menuju lokasi operasional kami di seluruh wilayah proyek. Salah satu mitra kami lainnya menjalankan operasi logistik di lokasi dari pelabuhan kepada pengguna, selain kegiatan perawatan tertentu untuk peralatan non tambang, perawatan jalan, dan angkutan bus karyawan.
Sebagaimana yang berlaku pada setiap kegiatan operasional berkapasitas besar, rantai pasokan dan logistik merupakan hal yang sangat penting bagi usaha kami. Kami mempunyai jaringan terbukti untuk memasok bahan-bahan ke Portsite - berikut armada kendaraan yang diperlukan untuk mengangkut bahan-bahan dari Portsite menuju lokasi operasional kami di seluruh wilayah proyek. Salah satu mitra kami lainnya menjalankan operasi logistik di lokasi dari pelabuhan kepada pengguna, selain kegiatan perawatan tertentu untuk peralatan non tambang, perawatan jalan, dan angkutan bus karyawan.
8.   
JasaBoga
Mengingat jumlah orang yang berada di lokasi, maka salah satu mitra kami menyediakan jasa boga untuk menyediakan makanan bagi pekerja kami, selain jasa pengelolaan barak dan pembersihan.
Mengingat jumlah orang yang berada di lokasi, maka salah satu mitra kami menyediakan jasa boga untuk menyediakan makanan bagi pekerja kami, selain jasa pengelolaan barak dan pembersihan.
Langkah
pemerintah agar Sumber Daya Alam (SDA) yang dieksploitasi dapat mensejahterakan
rakyat Indonesia :
Straregi
dan langkah penataan pengembangan potensi daerah yang berkeadilan dan
berorientasi pada kesejahteraan masyarakat dan pemerintah perlu di laksanakan
agar pengalaman masa lalu dalam pengelolaan potensi daerah yang hanya
menguntungkan jangan sampai terulang dan disamping itu juga dalam rangka
mengantisipasi timbulnya serta protes masayarakat akibat kecemburuan dari
pengelolaan yang belum nenerapkan segi keadilan bagi masyarakat daerah,
timbulnya kerusauhan dan berbagai protes masyarakat nantinya akan membuyarkan
semua investasi yang sudah ditanamkan dan harapan untuk menggaet investor sulit
untuk dilakukan akibat cara penanganan yang salah dalam mengelola investasi
didaerah.
Perlu adanya kesadaan dan tekad semua pihak untuk mewujudkan Indonesia sebagai temapat tujuan investasi yang menyenangkan, aman dan terjamin dimana kondisi tersebut menimbulkan berbondong-bondong investor akan menanamkan modalnya.
Perlu adanya kesadaan dan tekad semua pihak untuk mewujudkan Indonesia sebagai temapat tujuan investasi yang menyenangkan, aman dan terjamin dimana kondisi tersebut menimbulkan berbondong-bondong investor akan menanamkan modalnya.
Hal
lain yang sangat penting juga diantisipasi dalam penataan pengelolaan investasi
tersebut adalah merubah paradigma penonton menjadi paradigma pelaku usaha agar
masyarakat daerah tidak jadi penonton saja melainkan juga turut berperan aktif
dalam pengelolaan investasi sesuai dengan peran dan kemampuan masing-masing.
Strategi Pengelolan Penataan Potensi Daerah:
1. Pembentukan Tim Persiapan dan
Percepatan Investasi            
Dalam
rangka penataan dan melakukan langkah opersioanal persiapan penataan investasi
perlu dibentuk Tim Gabungan dibawah Koordinator Pemerintah dalam hal ini
BKPM/BKPMD dan Kadin yang terdiri dari berbagai unsur meliputi instansi
pemerintah, akademisi, praktisi usaha, NGO dan komponen lain yang terkait,
dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a.   
Membuat juklak dan juknis standar operasional prosedur
Penataan dan percepatan investasi 
b.   
Melakukan sosialisasi dan penyiapan lokasi serta penyiapan
masyarakat terhadap kegiatan penataan investasi 
c.   
Menyusun program prioritas investasi masing-masing daerah 
d.   
Melakukan kajian Feasibility studi bekerjasama dengan
konsultan Independent 
e.   
Menyusun dan membuat proposal bisnis masing-masing proyek
investasi dalam bentuk Proposal bisnis yang memuat tentang informasi yang dapat
dipercaya terhadap prospek masing-masing proyek untuk ditawartkan kepada calon
Investor 
f.    
Penyiapan surat dukungan dan rekomendasiserta administrative
lainnya dari instansi terkait untuk awal atas nama Tim selanjutnya setelah
investor berminat serius selanjutnya segala bentuk administrative terrsebut di
balik nama atasnama perusahaan investor tersebut. 
g.   
Negosiasi dan Advocasi dan temu bisnisdengan calon investor
dan bankir Internasional untuk memasarkan peluang investasi tersebut. 
h.   
Membantu Investor dalam sosialisasi, pembebasan lahan,
penyiapan masyarakat dan pengamanan sampai kegiatan pra kontruksi dan dapat
dilanjutkan sesuai dengan permintaan dan kebutuhan perusahaan tersebut. 
i.     
Melakukan pemantauan dan pembinaan dan proteksi serta
pengaturan jalannya investasi.
j.     
Memantau kontribusi manfaat investasi bagi masyarakat dan
pemerintah darah, termasuk mencegah timbulnya ekonomi biaya tinggi akibat
pungutan-pungutan yang tidak resmi
2.Penetapan Zona Kawasan Pengembangan Investasi dan
Distribusinya
Untuk
dapat menata dan mengelola potensi daerah agar dapat dimanfaatkan secara
optimal dengan meminimasi potensi konflik dengan masyarakat maupun sesama
pelaku usaha perlu ditetapkan pembagian zona atau wilayah pengembangan
investasiyang disepakati dan ditaati semua pihak termasuk masyarakat setempat. 
Dari potensi yang tersedia
berdasarkan hasil kajian dan penelitian Tim Terpadu Percepatan Investasi
selanjutnya ditetapkan zona kawasan investasi dengan distribusi sebagai berikut
:
a.   
.Zona Pengelolaan Investasi Pengusaha dan Masyarakat Daerah
sebesar 30 % dari total potensi yang tersedia 
b.   
Zona Pengelolaan Investasi BUMD dan atau BUMN yaitu sebesar
20 % dari potensi yang tersedia
c.    Zona
Pengelolaan Investasi PMDN dan PMA sebesar 50 % yang selanjutnya ditawarkan
kepada investor nasional dan Luar negeri. 
Masing-masing
zona atau kawasan dibatasi secara tegas dan diberirambu-rambu dilapangan
sehinga diharapkan tidak terjadi tumpang tindih dan perebutan yang dapat menimbulkan
konflik. Masyarakat yang berada di sekitar wilayah zona tersebut diberikan
pengertian dan penyuluhan secara intensif agar dapat mengetahui dan selanjutnya
mendukung terhadap program tersebut. Kepada masyarakat daerah dibawah
koordinasi pemerintah berupaya mengoptimalkan perannya untuk berusaha dan
bekerja sesuai dengan kemampuannya di wilayah yang telah ditetapkan sebagai
zona masayarakat daerah, sehingga dengan telah terdistribusinya potensi
tersebut dan termasuk pengaturan alokasi bagi masyarakat daerah tentunya
diharapkan masyarakat daerah tidak lagi hanya sebagai penonton melainkan juga
diharapkan dapat terlibat usaha langsung yang tentunya hal ini merupakan jalan
yang penting untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat(secara detail
dituangkan dalam buku yang akan di publikasikan) . 
Sebagai
kata kunci dalam upaya percepatan kesejahteraan masyarakat adalah dorong dan
libatkan masyarakat daearah untukberusaha dan aktif dalam pengelolaan Sumber
Daya Daerah dengan proteksi dan pengawasan langsung oleh Gubernur dan Bupati,
saatnya Presiden dan kepala daerah berani melindungi rakyat daerahnya apabila
terdapat kebijakan Pusat yang tidak memihak kepada masyarakat.
Solusi Untuk Pemerintah
Divestasi
Saham
Divestasi saham sebesar 51% dinilai merupakan
aspirasi rakyat Indonesia yang ditegaskan Bapak Presiden agar Freeport dapat
bermitra dengan pemerintah sehingga jaminan kelangsungan usaha dapat berjalan
dengan baik dan rakyat Indonesia serta Papua khususnya juga ikut menikmati
sebagai pemilik tambang emas dan tembaga terbesar di Indonesia.
Penyelesaian
Kemelut kasus Pemerintah Indonesia melawan
PT. Freeport Indonesia membuat keduanya ingin menempuh jalur arbitrase. Tujuan
dari arbitrase sendiri adalah untuk menemukan jalan tengah dan titik temu yang
menyepakati kebutuhan kedua belah pihak.  Tentu saja penyelesaian sengketa
melalui forum arbitrase akan memakan waktu tenaga dan tentu saja biaya yang
tidak sedikit, namun jika negosiasi tak kunjung menghasilkan, maka tak heran
bila jalur arbitrase harus diambil.
Kesimpulan
Freeport  memberi  pemasukan  yang  besar bagiIndonesia,  tetapi  hal  tersebut 
tidak  sebanding  dengan  pemasukan  yang diterima
oleh pihak Freeport yang merupakan perusahaan milik asing dan berbagai dampak
negatif  yang  ditimbulkan  oleh  freeport.
Berbagai  konflik  dan  pelanggaran HAM
juga  mewarnai  perjalanan  Freeport  yang  semua  itu  terkesan  kurang mendapat perhatian  dari  pemerintah,  karena  semua  kasus  pelanggaran  HAM yang  terjadi tidak  pernah  terselesaikan  dengan  baik.
Apabila  dihubungkan  pancasila,  maka  Freeport  melanggar  sila  kedua  pancasila  
karena pihak Freeport  telah banyak mengabaikan apa yang
menjadi hak warga sekitar.      
Saran
Freeport  merupakan  salah  satu  perusahaan  tambang  yang  dikelola  pihak asing. Sebagian   keuntungan  yang  didapat  dari  hasil  tambang  pasti akan
masuk ke devisa milik  asing dan bukan
ke  Indonesia.  Indonesia kaya  akan hasil
tambang, seharusnya kita lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
kita miliki supaya berbagai tambang yang kita miliki dapat kita kelola sendiri
dan keuntungan  yang  didapat  akan
mengalir  ke  cadangan  devisa  negara. Pemerintah
juga  sudah  seharusnya  lebih  serius  dalam  menyelesaikan  masalah yang  terkait
dengan Freeport  supaya  tidak ada lagi kasus pelanggaran
HAM  yang terjadi dan kasusnya tidak pernah terselesaikan. 
Anggota
:
* Irma Yantika Ampulembang ( 23216591 )
* Muhammad Dimas K ( 24216774 )
* Puspita Febriyanti ( 25216818 )
Sumber
;



0 comments:
Post a Comment