Di dunia ini terdapat berbagai macam sistem
ekonomi. Yang menyebabkan sistem ekonomi suatu negara berbeda-beda adalah
sebagai berikut:
1.   
Ada
tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.
2.   
Sistem
pemerintahan yang dianut suatu negara.
3.   
Sumber
daya yang ada dalam suatu Negara.
Jenis-jenis sistem perekonomian yang ada di
dunia, yaitu :
A. Sistem ekonomi tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah suatu sistem ekonomi di mana organisasi kehidupan ekonomi dijalankan menurut kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun dengan mengandalkan faktor produksi apa adanya.
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional :
1.   
Belum
adanya pembagian kerja yang jelas.
2.   
Ketergantungan
pada sektor pertanian/agraris.
3.   
Teknologi
produksi sederhana.
Kelebihan sistem ekonomi tradisonal adalah
sebagai berikut:
1.   
Menimbulkan
rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan masing-masing individu dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
2.   
Pertukaran
barter dilandasi rasa kejujuran daripada mencari keuntungan.
Kekurangan sistem ekonomi tradisional adalah
sebagai berikut:
1.   
Hasil
produksi terbatas sebab menggantungkan faktor produksi alam dan  tenaga kerja secara apa adanya.
2.   
Pola
pikir masyarakat secara umum yang masih statis.
B. Sistem Ekonomi Terpusat/Komando
Sistem ekonomi ini menjadikan pemerintah sebagai pusat dari segala
macam kegiatan ekonomi. Segala macam kegiatan ekonomi masyarakat diatur oleh
pusat, bahkan mengenai hak milik pribadi pun pemerintah pusatlah yang mengatur.
Akibat dari
sistem ini, tidak adanya kepemilikan pribadi karena semuanya diatur oleh pusat.
Tak ada pula si kaya dan si miskin karena ekonomi komunis berpandangan bahwa
seharusnya kondisi masyarakat harus “sama rata sama rasa”, tak ada yang lebih
dan tak ada yang kurang. Rakyat atau masyarakat tidak bebas menggunakan sumber daya alam.
Ciri-ciri sistem Terpusat/Komando :
1.   
Seluruh sumber daya dikuasai oleh Negara
2.   
Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
3.   
Hak milik individu tidak diakui
Kelebihan Sistem Terpusat/Komando :
1.   
Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena
distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
2.   
Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang
dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3.   
Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
Kekurangan Sistem Terpusat/Komando:
1.   
Hak milik pribadi tidak diakui,
2.   
Potensi inisiatif dan daya kreasi masyarakat tidak berkembang,
3.   
Segala kebijakan pemerintah harus dilakukan oleh rakyat dan
pemerintah bersifat paternalisme.
C. Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis
Sistem ekonomi ini membebaskan segala macam bentuk kegiatan
ekonomi. Pemerintah tidak ada urusan dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan
oleh rakyat. Mereka semua
mendapatkan hak yang sama untuk berkreativitas. Tak ada pelarangan.
Intinya, dalam
sistem ekonomi kapitalis, semua bebas berbuat apa saja. Sehingga tidak
mengherankan bila kaum pemodal atau kapital menjadi
kaum yang super power pada sistem ekonomi ini. Sistem ekonomi liberal atau
kapitalis ini diterapkan oleh Eropa Barat, Amerika, Kanada, dan Australia.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal :
1.   
Kebebasan pihak swasta/masyarakat
melakukan tindakanekonomi.
2.   
Diakuinya kebebasan memiliki barang
modal (barang kapital).
3.   
Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi
semangat untuk mencari
keuntungan sendiri.
Kelebihan
sistem ekonomi liberal :
1.   
Adanya persaingan sehingga mendorong
kemajuan usaha.
2.   
Produksi didasarkan pada permintaan
pasar atau kebutuhan masyarakat.
3.   
Pengakuan hak milik oleh negara
mendorong semangat usaha masyarakat.
Kekurangan sistem ekonomi liberal : 
1.   
Kebebasan berusaha menyebabkan adanya kelompok yang sangat
dominan, sementara ada kelompok yang lemah.
2.   
Menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
3.   
Menimbulkan penindasan (eksploitasi) terhadap manusia karena
mengejar keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya.
D. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi yang merupakan kombinasi dari dua sistem ekonomi
sebelumnya, yaitu komunis dan liberal. Rakyat
memiliki hak untuk berkreativitas, namun demikian pemerintah juga tetap
berperan dalam mengatur jalannya kegiatan ekonomi.
Sistem ekonomi campuran adalah
sistem ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan- kelemahan yang timbul dalam
sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi campuran
pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan
perekonomian.
Sistem ekonomi
campuran banyak diterapkan di negara-negara yang sedang berkembang, seperti
Malaysia, India, Filipina, Mesir, dan Maroko.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran :
1.   
Adapembatasan
pihak swasta oleh negara pada bidang yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara.
2.   
Mekanisme
kegiatan ekonomi yang terjadi di pasar adalah campur tangan pemerintah dengan
berbagai kebijakan ekonomi.
3.   
Hak
milik perorangan diakui tetapi penggunaannya tidak boleh merugikan kepentingan
umum.
Kebaikan sistem ekonomi campuran :
1.   
Sektor
ekonomi yang dikuasai oleh pemerintah lebih bertujuan untuk kepentingan
masayarakat.
2.   
Hak
individu/swasta diakui dengan jelas.
3.   
Harga
lebih mudah untuk dikendalikan.
Keburukan sistem ekonomi campuran :
1.   
Peranan
pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta.
2.   
Timbulnya
KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam pemerintah karena banyak
sektor-sektor produksi yang lebih menguntungkan pihak pemerintah sedangkan
sedikit sekali pengawasannya.
Dengan
demikian, dalam sistem perekonomian campuran ada bidang-bidang yang ditangani
swasta dan ada bidang-bidang yang ditangani pemerintah.
Sama halnya dengan sistem ekonomi
lainnya, sistem ekonomi campuran juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Akan
tetapi, kelebihan dan kekurangannya tergantung kepada setiap negara dalam mengatur
sistem ekonominya tersebut.
SISTEM
PERPOLITIKAN DUNIA
A.  
Sistem
Politik Otokrasi Tradisional
Sistem politik otokrasi tradisional adalah
sistem politik yang pemerintahannya memiliki ciri-ciri :
1.   
Kurang
menekankan pada persamaan tetapi menekankan ada stratifikasi ekonomi. 
2.   
Kebebasan
politik individu kurang dijamin dan lebih menekankan pada perilaku yang
menuruti kehendak kelompok kecil penguasa.
3.   
Lebih
menekankan pada kolektivisme yang berdasarkan kekerabatan dari pada individualisme.
Faktor
primordial merupakan faktor pemersatu masyarakat dalam sistem politik otokrasi
tradisional. Kekuasaan dalam sistem otokrasi tradisional cenderung bersifat
pribadi, negatif dan sebagian kecil bersifat konsensus. 
Penguasa dalam sistem
politik otokrasi tradisional biasanya ialah seorang raja, sultan, atau emir
yang tidak hanya mempunyai peranan simbolis yang tinggi, tetapi juga kekuasaan
nyata. Kekuasaan memerintah dari penguasa berdasarkan konsensus, yaitu tradisi
dan paksaan. 
B.  
Sistem
Politik Totaliter 
Menurut Eman Hermawan dan Umaruddin Masdar,
sistem politik totaliter adalah sistim politik dalam suatu negara yang
pemerintahannya mendasarkan pada hal-hal berikut :
1.   
Kekuasaan
tak terbatas. 
2.   
Tidak
menerima adanya oposisi. 
3.   
Melakukan
kontrol yang sangat ketat terhadap warga negaranya. 
Sistem politik totaliter
menekankan konsensus total di dalam masyarakatnya, dan untuk mencapai konsensus
total dilakukan dengan indoktrinasi ideologi serta dengan pelaksanaan kekuasaan
paksaan yang luas dan mendalam (Ramlan Surbakti, 1992). 
Negara yang menganut sistem
politik totaliter bisa berbentuk rezim otokrasi (pemerintahan oleh kelompok
kecil) yang kadang disebut komunis dan rezim diktator (pemerintahan oleh satu
orang) yang sering disebut dengan fasis. Contoh pemerintahan komunis adalah
Republik Rakyat Cina, Vietnam, KoreaUtara, Kuba, dan contoh pemerintahan
diktator yaitu Uni Soviet pada masa Joseph Stalin, Jerman pada masa Adolf
Hitler, Italia pada masa Mussolini.
C.  
Sistem
Politik Otoriter 
Sistem politik otoriter adalah sistem politik
yang mendasarkan pada sistem otoritas yang telah mapan (establish authority).
Menurut Eman Hermawan dan Umaruddin Masdar,
sistem politik otoriter yang dianut suatu negara sebagai negara otoriter
(authoritarian state) mempunyai ciri khas :
1.   
Rakyat
dijauhkan dari proses-proses politik. 
2.   
Oposisi
tidak diperbolehkan. 
3.   
Adanya
partai tunggal. 
Berdasarkan
kriteria tersebut, dapatlah dikatakan bahwa rakyat tidak bisa menjadi pemimpin
negara, demikian halnya rakyat dapat dikatakan tidak boleh terlibat dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Pada umumnya, sistem politik otoriter dianut oleh
negara-negara kerajaan yang kepala pemerintahannya didasarkan pada keturunan
(misalnya, Arab Saudi atau Kuwait), dan negara-negara yang dipegang oleh junta
(misalnya, junta militer Myanmar). 
D.  
Sistem
Politik Oligarki 
Sistem
politik oligarki adalah sistem politik yang mendasarkan pada pemerintahan yang
kekuasaan negaranya ada di tangan sejumlah orang (kelompok elit) dan selalu
mengusahakan dengan segala cara agar rakyat dapat dikendalikan dan dikuasainya.
Pemerintahan dalam sistem politik oligarki dijalankan oleh orang-orang tersebut
(kelompok elit), dan selalu mengusahakan dengan segala cara agar rakyat dapat
dikendalikan dan dikuasainya. Bahkan rakyat dijauhkan dari proses-proses
politik; oposisi tidak diperbolehkan dan tidak boleh melakukan kritik terhadap
pemerintahan atau Negara.
E.  
Sistem
Politik Demokrasi 
Sistem
politik demokrasi merupakan sistem politik yang mendasarkan pada nilai-nilai
dan prinsip-prinsip demokrasi/liberalisme. Dalam sistem politik demokrasi,
warga negara dapat berpartisipasi dalam setiap pengambilan keputusan yang
dibuat oleh pemerintah. Dengan demikian, sistem politik demokrasi adalah
keseimbangan antara konflik dan konsensus. Artinya, demokrasi memungkinkan
perbedaan pendapat, persaingan, dan pertentangan di antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok, individu dengan pemerintah, kelompok dengan
pemerintah, bahkan di antara lembaga-lembaga pemerintah. 
Nilai-nilai demokrasi agar dapat dilaksanakan
dan diselenggarakan dengan semestinya, perlu ada Iembaga negara sebagai
berikut. :
1.   
Pemerintahan
yang bertanggung jawab. 
2.   
Sistem
dewan perwakilan rakyat yang mewakili golongan-golongan dan
kepentingan-kepentingan dalam masyarakat yang dipilih melalui pemilu yang
langsung, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Dewan perwakilan ini melakukan pengawasan
(kontrol), memungkinkan oposisi yang konstruktif dan memungkinkan penilaian
terhadap kebijaksanaan pemerintah secara kontinu. 
3.   
Sistem
peradilan yang bebas untuk menjamin hak-hak asasi dan memper-tahankan
keadilan. 
Apabila ditinjau dari pelaksanaannya atau dilihat
dari bentuk partisipasi rakyat di dalam proses-proses politik, demokrasi
dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1.   
Demokrasi
langsung (direct democracy), yaitu suatu sistem politik yang memberikan hak
kepada rakyat secara langsung untuk ikut serta melakukan kegiatan-kegiatan
kenegaraan di bidang politik. 
2.   
Demokrasi
tidak langsung (indirect democracy) atau demokrasi perwakilan (representative
democracy), yaitu suatu sistem politik yang memberikan hak kepada rakyat
melalui wakil-wakilnya yang menjadi anggota Lembaga perwakilan rakyat untuk
ikut serta melakukan kegiatan-kegiatan kenegaraan di bidang politik.
SEJARAH
PEREKONOMIAN INDONESIA
          Indonesia
adalah negara yang memiliki letak geografis yang sangat strategis, karena
berada di antara dua benua (Asia dan Eropa) serta dua samudra (Pasifik dan
Hindia), sebuah posisi yang strategis dalam jalur pelayaran perdagangan antar
benua. Perdagangan saat itu mengenal sebutan jalur sutra laut, yaitu jarur dari
Tiongkok dan Indonesia yang melalui Selat Malaka menuju ke India. Perdagangan
laut antara India, Tiongkok, dan Indonesia dimulai pada abad pertama sesudah
masehi, demikian juga hubungan Indonesia dengan daerah-daerah di Barat
(Kekaisaran Romawi). Perdagangan di masa kerajaan-kerajaan tradisional disebut
oleh Van Leur mempunyai sifat kapitalisme politik, dimana pengaruh raja-raja
dalam perdagangan itu sangat besar. Misalnya di masa Sriwijaya, saat
perdagangan internasional dari Asia Timur ke Asia Barat dan Eropa, mencapai
zaman keemasannya. Raja-raja dan para bangsawan mendapatkan kekayaannya dari
berbagai upeti dan pajak. Tak ada proteksi terhadap jenis produk tertentu,
karena mereka justru diuntungkan oleh banyaknya kapal yang lewat di daerah
mereka.
Sejarah Perekonomian Indonesia dapat
dikelompokkan menjadi 4 masa, yaitu:
1.   
Masa
Sebelum Kemerdekaan
Daya
tarik Indonesia akan sumber daya alam dan rempah-rempah membuat bangsa-bangsa
Eropa berbondong-bondong datang untuk menguasai Indonesia. Sebelum merdeka
setidaknya ada 4 negara yang pernah menjajah Indonesia, diantaranya adalah
Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang.
Pada masa penjajahan
Portugis, perekonomian Indonesia tidak banyak mengalami perubahan dikarenakan
waktu Portugis menjajah tidaklah lama disebabkan kekalahannya oleh Belanda
untuk menguasai Indonesia, sehingga belum banyak yang dapat diberlakukan
kebijakan.
Dalam masa penjajahan Belanda selama 350 tahun
Belanda melakukan berbagai perubahan kebijakan dalam hal ekonomi, salah satunya
dengan dibentuknya Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Belanda
memberikan wewenang mengatur Hindia Belanda dengan tujuan menghindari
persaingan pedagang Belanda, sekaligus untuk menyaingi perusahaan imperialis
lain seperti EIC milik Inggris.
Untuk mempermudah aksinya di Hindia Belanda,
VOC diberi hak Octrooi:
1.   
Hak
mencetak uang sendiri
2.   
menyatakan
perang dan damai
3.   
Hak
untuk membuat angkatan bersenjata .
Hak-hak itu seakan
melegalkan keberadaan VOC sebagai “penguasa” Hindia Belanda. Namun walau
demikian, tidak berarti bahwa seluruh ekonomi Nusantara telah dikuasai VOC.
Kenyataannya, sejak tahun 1620, VOC hanya menguasai komoditi-komoditi ekspor sesuai permintaan pasar di Eropa, yaitu rempah-rempah.
Kenyataannya, sejak tahun 1620, VOC hanya menguasai komoditi-komoditi ekspor sesuai permintaan pasar di Eropa, yaitu rempah-rempah.
Namun pada tahun 1795, VOC dibubarkan karena
dianggap gagal dalam mengeksplorasi kekayaan Hindia Belanda. Kegagalan itu
nampak pada defisitnya kas VOC, yang antara lain disebabkan oleh :
1.   
Peperangan
yang terus-menerus dilakukan oleh VOC dan memakan biaya besar
2.   
Penggunaan
tentara sewaan membutuhkan biaya besar.
3.   
Korupsi
yang dilakukan pegawai VOC sendiri
Cultuurstelstel (sistem
tanam paksa) mulai diberlakukan pada tahun 1836 atas inisiatif Van Den
Bosch dengan tujuan memproduksi berbagai komoditi yang diminta di pasar dunia.
Sistem tersebut sangat menguntungkan Belanda namun semakin menyiksa pribumi.
Sistem ini merupakan pengganti sistem landrent dalam rangka memperkenalkan
penggunaan uang pada masyarakat pribumi. Masyarakat diwajibkan menanam tanaman
komoditas ekspor dan menjual hasilnya ke gudang-gudang pemerintah untuk
kemudian dibayar dengan harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah.
Cultuurstelstel melibatkan bangsawan dengan memanfaatkan tatanan politik
Mataram–yaitu kewajiban rakyat untuk melakukan berbagai tugas dengan tidak
mendapat imbalan–dan memotivasi para pejabat Belanda dengan cultuurprocenten
(imbalan yang akan diterima sesuai dengan hasil produksi yang masuk gudang).
Bagi masyarakat pribumi, sudah tentu cultuurstelstel amat memeras keringat dan darah mereka, apalagi aturan kerja rodi juga masih diberlakukan. Namun segi positifnya adalah, mereka mulai mengenal tata cara menanam tanaman komoditas ekspor yang pada umumnya bukan tanaman asli Indonesia, dan masuknya ekonomi uang di pedesaan yang memicu meningkatnya taraf hidup
Bagi masyarakat pribumi, sudah tentu cultuurstelstel amat memeras keringat dan darah mereka, apalagi aturan kerja rodi juga masih diberlakukan. Namun segi positifnya adalah, mereka mulai mengenal tata cara menanam tanaman komoditas ekspor yang pada umumnya bukan tanaman asli Indonesia, dan masuknya ekonomi uang di pedesaan yang memicu meningkatnya taraf hidup
Sistem
Ekonomi Pintu Terbuka (Liberal) terjadi karena adanya desakkan kaum
Humanis Belanda yang menginginkan perubahan nasib warga pribumi kearah yang
lebih baik dengan mendorong pemerintah Belanda mengubah kebijakkan ekonominya.
Dibuatlah peraturan-peraturan agrarian yang baru, yang antara lain mengatur
tentang penyewaan tanah pada pihak swasta untuk jangka 75 tahun dan aturan
tentang tanah yang boleh disewakan dan yang tidak boleh. Pada akhirnya, sistem
ini bukannya meningkatkan kesejahteraan pribumi, tapi malah menambah
penderitaan, terutama bagi para kuli kontrak yang tidak diperlakukan layak.
Inggris berusaha merubah
pola pajak hasil bumi yang telah hampir dua abad diterapkan oleh Belanda,
dengan menerapkan Landrent (pajak tanah). Selain itu, dengan landrent,
maka penduduk pribumi akan memiliki uang untuk membeli barang produk Inggris
atau yang diimpor dari India. Inilah imperialisme modern yang menjadikan tanah
jajahan tidak sekedar untuk dieksplorasi kekayaan alamnya, tapi juga menjadi
daerah pemasaran produk dari negara penjajah.
Pemerintah militer Jepang
menerapkan kebijakan pengerahan sumber daya ekonomi untuk mendukung gerak maju
Jepang dalam Perang Pasifik. Akibatknya terjadi perombakan besar-besaran dalam
struktur ekonomi masyarakat. Kesejahteraan merosot tajam dan terjadi bencana
kekurangan pangan, karena produksi bahan makanan untuk memasok pasukan militer
dan produksi minyak jarak untuk pelumas pesawat tempur menempati prioritas
utama.
2. 
Masa Orde Lama
a)     
Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Keadaan
ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk karena inflasi yang
disebabkan oleh beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali.
Pada Oktober 1946 pemerintah RI mengeluarkan ORI (Oeang Republik Indonesia)
sebagai pengganti uang Jepang. Namun adanya blokade ekonomi oleh Belanda dengan
menutup pintu perdagangan luar negeri mengakibatkan kekosongan kas negara.
Dalam menghadapi krisis
ekonomi-keuangan, pemerintah menempuh berbagai kegiatan, yaitu : Pinjaman
Nasional, menteri keuangan Ir. Soerachman dengan persetujuan Badan Pekerja
Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) mengadakan pinjaman nasional yang akan
dikembalikan dalam jangka waktu 40 tahun.
Hubungan dengan Amerika,
Banking and Trade Coorporation (BTC) berhasil mendatangkan Kapal Martin Behrman
di pelabuhan Ciberon yang mengangkut kebutuhan rakyat, namun semua muatan
dirampas oleh angkatan laut Belanda.
Konferensi Ekonomi,
Konferensi yang membahas mengenai peningkatan hasil produksi pangan, distribusi
bahan makanan, sandang, serta status dan administrasi perkebunan asing.
Rencana Lima Tahunan (Kasimo
Plan), memberikan anjuran memperbanyak kebun bibit dan padi ungul, mencegah
penyembelihan hewan-hewan yang membantu dalam pertanian, menanami tanah
terlantar di Sumatra, dan mengadakan transmigrasi.
Keikutsertaan Swasta dalam Pengembangan
Ekonomi Nasional, mengaktifkan dan mengajak partisipasi swasta dalam upaya
menegakkan ekonomi pada awal kemerdekaan.
b)     
Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
Perekonomian diserahkan sepenuhnya pada
pasar, padahal pengusaha pribumi masih belum mampu bersaing dengan pengusaha
non-pribumi. Pada akhirnya hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasinya
antara lain:
1.   
Gunting
Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai uang untuk mengurangi jumlah uang yang beredar
agar tingkat harga turun
2.   
Program
Benteng (Kabinet Natsir), yaitu menumbuhkan wiraswasta pribumi agar bisa
berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi nasional
3.   
Pembatalan
sepihak atas hasil-hasil KMB, termasuk pembubaran Uni Indonesia-Belanda.
c)     
Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
Sebagai akibat Dekrit
Presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan
struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segalanya diatur
pemerintah). Namun lagi-lagi sistem ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi
Indonesia. Akibatnya adalah :
1.   
Devaluasi
menurunkan nilai uang dan semua simpanan di bank diatas 25.000 dibekukan.
2.   
Pembentukan
Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia
dengan cara terpimpin.
3.   
Kegagalan
dalam berbagai tindakan moneter.
3. Masa
Orde Baru
Pada
awal orde baru, stabilitas ekonomi dan politik menjadi prioritas utama. Program
pemerintah berorintasi pada pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara
dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Setelah melihat pengalaman masa lalu,
dimana dalam sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing
dengan pengusaha nonpribumi dan sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka
dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi
pancasila. Ini merupakan praktek dari salah satu teori Keynes tentang campur
tangan pemerintah dalam perekonomian secara terbatas.
Kebijakan
ekonominya diarahkan pada pembangunan di segala bidang, tercermin dalam 8 jalur
pemerataan : kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan, pembagian pendapatan,
kesempatan kerja, kesempatan berusaha, partisipasi wanita dan generasi muda,
penyebaran pembangunan, dan peradilan. Semua itu dilakukan dengan pelaksanaan
pola umum pembangunan jangka panjang (25-30 tahun) secara periodik lima tahunan
yang disebut Pelita.
Hasilnya,
pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras, penurunan angka
kemiskinan, perbaikan indikator kesejahteraan rakyat seperti angka partisipasi
pendidikan dan penurunan angka kematian bayi, dan industrialisasi yang
meningkat pesat. Pemerintah juga berhasil menggalakkan preventive checks untuk
menekan jumlah kelahiran lewat KB.
Namun
dampak negatifnya adalah kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup dan
sumber-sumber daya alam, perbedaan ekonomi antar daerah, antar golongan
pekerjaan dan antar kelompok dalam masyarakat terasa semakin tajam, serta
penumpukan utang luar negeri. Disamping itu, pembangunan menimbulkan
konglomerasi dan bisnis yang sarat korupsi, kolusi dan nepotisme. Pembangunan
hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik,
ekonomi, dan sosial yang adil.
Sehingga
meskipun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi secara fundamental
pembangunan nasional sangat rapuh. Akibatnya, ketika terjadi krisis yang
merupakan imbas dari ekonomi global, Indonesia merasakan dampak yang paling
buruk. Harga-harga meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah melemah dengan
cepat, dan menimbulkan berbagai kekacauan di segala bidang, terutama ekonomi.
4.
Masa Orde Reformasi
Orde
reformasi dimulai saat kepemimpinan presiden BJ.Habibie, namun belum terjadi
peningkatan ekonomi yang cukup signifikan dikarenakan masih adanya
persoalan-persoalan fundamental yang ditinggalkan pada masa orde baru.
Kebijakan yang menjadi perhatian adalah cara mengendalikan stabilitas politik.
Sampai pada masa kepemimipinan presiden Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang
Yudhoyono hingga sekarang masa kepemimpinan presiden Joko Widodo
masalah-masalah yang diwariskan dari masa orde baru masih belum dapat
diselesaikan secara sepenuhnya. Bisa dilihat dengan masih adanya KKN, inflasi,
pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, dan melemahnya nilai tukar rupiah yang menjadi
masalah polemik bagi perekonomian Indonesia.
Masa
Kepemimpinan Megawati Soekarnoputri
Masalah yang mendesak
untuk dipecahkan adalalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum. Kebijakan yang
dilakukan untuk mengatasi persoalan ekonomi antara lain :
1.   
Meminta
penundaan utang sebesar US$ 5,8 Milyar pada pertemuan paris Club ke-3 dan mengalokasikan
pemabayaran utang luar negri sebesar 116,3 Trilliun.
2.   
Kebijakan
privatisasi BUMN. Privatisasi yaitu menjual perusahaan negara di dalam periode
krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi
kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Penjaualan tersebut
berhasil menaikan partumbuhan ekonomi Indonesia menajadi 4,1%. Namun kebijakan
ini menibulkan kontroversi yaitu BUMN yang di privatisasikan dijual pada
perusahaan asing.
Masa
kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono
Kebijakan
kontroversial pertama Presiden Yudhoyono adalah mengurangi subsidi BBM, yang
dilatarbelakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM
dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang
mendukung peningkatan kesejahteraan masyrakat. Kemudian muncul pula kebijakan
kontroversial yang kedua yakni BLT bantuan langsung tunai bagi masyarakat
miskin. Namun kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang berhak, dan
pembagaiannya juga banyak menimbulkan masalah sosial. Kebijkan yang ditempuh
untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah mengandalkan pembangunan
infrastruktur summit pada bulan 2006 lalu, yang mempertemukan para investor
dengan kepala-kepala daerah. Dengan semakin banyak investasi asing di
Indonesia, diharapakan jumlah kesempatan kerja juga akan bertambah. Pada
pertengahan bulan oktober 2006 Indonesia melunasi seluruh sisa hutang pada IMF
sebesar 3,2 Miliar dolar AS. Harapan kedepannya adalah Indonesia tidak lagi
mengikuti agenda-agenda IMF dalam menentukan kebijakan dalam negeri.
Masa
Kepemimpinan JokoWidodo
      Yaitu
dengan adanya kebijakan pembuatan banyak kartu seperti kartu sehat, kartu
berprestasi dan kartu kartu lainnya mengikuti tren. serta kebijaka yang
dikeluarkan. 
Pak Jokowi mengeluarkan 3 Paket kebijakan. Kebijakan yaitu:
Pak Jokowi mengeluarkan 3 Paket kebijakan. Kebijakan yaitu:
1.   
Mendorong daya saing industri
nasional melalui deregulasi dan debirokrasi. “Ada 89 peraturan yang
diubah dari 154,” kata Jokowi. “Sehingga ini bisa menghilangkan duplikasi, bisa
memperkuat, dan memangkas peraturan yang tidak relevan, atau menghambat
industri nasional.”
2.   
Mempercepat proyek strategis
nasional, termasuk penyediaan lahan dan penyederhanaan izin, serta
pembangunan infrastruktur.
3.   
Meningkatkan investasi di bidang
properti dengan mendorong pembangunan rumah untuk masyarakat
berpenghasilan rendah. Diharapkan kebijakan ini akan membuka peluang investasi
yang lebih besar di sektor properti.
Sistem
Perekonomian Indonesia Saat Ini :
Sebagian
orang berpendapat bahawa sistem yang digunakan sekarang lebih condong ke barat
atau disebut sistem ekonomi liberal/kapitalis, sistem yang membebaskan segala
macam bentuk kegiatan ekonomi. Pemerintah tak ada urusan dengan ekonomi yang
dilakukan oleh rakyat. Mereka semua mendapat hak yang sama untuk berkreatifitas
tak ada larangan. Intinya adalah sistem ini semua bebas melakukan apa saja
sehingga tak mengherankan kaum pemodal atau kapital menjadi kaum yang super
power pada sistem ekonomi sehingga membuat yang miskin semakin miskin,
eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam, kesenjangan sosial, itulah
yang terjadi pada perekonomian Indonesia. Sistem ekonomi liberal atau kapitalis
yang tidak lama lagi akan menuju neo-liberal. Indikasi sistem perekonomian
Indonesia diarahkan untuk mengikuti mekanisme pasar disamping dominasi kekuatan
korporasi swasta yang semakin menguat. Sistem neo-liberal ini semakin subur
manakala bola salju globalisasi semakin memasuki berbagai sendi-sendi
kehidupan. Semula globalisasi masih terkait dengan bidang informasi dan
komunikasi, namun bola salju globalisasi semakin membesar dan menggulung bidang
lainnya termasuk sektor ekonomi,politik. Contohnya saja Harga BBM sudah didesak
agar secara bertahap mengikuti harga internasional. Di Indonesia sendiri dapat
dihitung para konglomerat yang menguasai perekonomian, itu hanya ada segelintir
orang saja. Kondisi ini terjadi sebagai konsekuesi kita menganut sistem
kapitalis. Sebenarnya sistem inilah yang dijalan kan di Indonesia walaupun
pemerintah tidak mengakuinya secara terbuka.
Masuknya Sistem tersebut dapat  kita
lihat dari beberapa Indikator yaitu :
1.   
Dihapusnya
berbagai subsidi untuk masyarakat secara bertahap, sehingga harga barang barang
strategis ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar.
2.   
Nilai
Kurs rupiah tidak boleh dipatok dengan kurs tetap, sehingga besar kecilnya kurs
rupiah akan ditentukan oleh mekanisme pasar.
3.   
Perusahaan
BUMN beralih ke pihak swasta, sehingga peran pemerintah semakin berkurang.
4.   
Keikutsertaan
bangsa Indonesai dalam kancah WTO dan perjanjian GATT yang semakin menunjukan
komitmen bangsa Indonesia dalam tata liberalisme dunia.
Dampak positif yang di
timbulkan dari sistem kapitalis ini yaitu dari aspek permodalan, kita dapat
dengan mudah mendapatkan modal dengan cepat dari investor asing sedangkan
dampak negatif dari sistem ini banyak terjadi masalah-masalah seperti
pengangguran, kemiskinan, krisis ekonomi dan hutang luar negeri yang tinggi.
Anggota
:
* Irma Yantika Ampulembang ( 23216591 )
* Muhammad Dimas K ( 24216774 )
* Puspita Febriyanti ( 25216818 )
SUMBER
:

0 comments:
Post a Comment