Friday, June 26, 2020

Kerangka Akuntabilitas

Kerangka Akuntabilitas



1. Mengapa kerangka akuntabilitas untuk pengadaan gagal ?


a.       Kerangka hukum cacat
Para eksekutif dari legislatif pemerintah telah gagal menyediakan kerangka hukum efektif untuk pengadaan publik. Tidak ada undang-undang pengadaan nasional selain undang-undang konstruksi (UU No.18/1999). Keputusan Presiden yang mengatur pengadaan diluar konstruksi Keppres No 18/2000)-walaupun merupakan perbaikan besar dibanding kebijakan-kebijakan sebelumnya-tetap membatasi persaingan dengan menuntut “persaingan adil” antara perusahaan-perusahaan yang “setara”. Hal ini memungkinkan peluang dalam interpretasi tentang perusahaan-perusahaan yang setara. Peraturan pelaksanaannya juga mencoba mementingkan usaha kecil dan menengah lokal untuk kontrak-kontrak dibawah nilai tertentu, yang melanggar prinsip “satu negeri, satu pasar” dan menghilangkan manfaat-manfaat bagi pemerintah dari persaingan nasional.

b.       Pemerintah tidak terorganinsasi untuk menangani pengadaan
Pemerintah tidak mengorganisasikan dirinya untuk pengadaan publik. pemerintah tidak mempunyai badan yang jelas harus bertanggung jawab untuk kebijakan dan pematuhan pengadaan publik. Karena badan tersebut tidak ada, Bappenas dan Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah berbagi tanggung jawab tersebut, tetapi mereka tidak memilik mandat untuk menyandang tanggung jawab formal atas kebijakan pengadaan dan pengawasannya.

c.        Insentif – intensif terdistorsi
Akibat pamong praja yang dikelola dengan buruk dan peradilan yang lemah, kerangka insentif melenceng jauh sehingga tidak ada imbalan untuk efisiensi dan kejujuran dan tidak ada hukuman untuk korupsi. Baik pimpro maupun anggota panitia lelang menghadapi insentif-insentif kuat untuk berpartisipasi dalam korupsi dan kolusi.

d.       Pengadaan dilakukan di balik pintu tertutup
Pengungkapan publik terbatas terhadap proses pengadaan memperkuat insentif-insentif buruk tersebut. Sebagian besar proses tersebut berlangsung di balik pintu tertutup. Hasil-hasil penawaran berikut pembenaran yang sesuai dengan pemenangan penawaran tidak diumumkan. Mengikuti usul Bank Dunia, pemerintah telah menyetujui informasi ini diumumkan bagi semua proyek Bank Dunia yang baru akan dicermintkan dalam perjanjian-perjanjian sah dengan Bank Dunia.

e.        Pengauditan lemah

Sebagian besar proses audit-satu-satunya instrumen yang tersedia untuk menegakkan aturan main dan ketentuan-ketentuan seperti telah dicatat-tidak efektif. Efektivitas untuk menegakkan praktik-praktik pengadaan yang baik lebih lanjut disesuaikan oleh auditor Pemerintah yang kurang mengenal aturan dan prinsip pengadaan. Walaupun sekiranya pengauditan itu efektif sektor peradilan tidak berfungsi memastikan bahwa mereka yang menyalahgunakan proses pengadaan tidak akan memikul akibat-akibatnya. Keengganan untuk menerapkan sanksi-sanksi administratif terhadap pegawai negeri yang ketahuan berkolusi dengan lingkaran-lingkaran penawar berarti bahwa secara efektif tidak ada mekanisme penegak.



2. Tiga langkah utama dalam computer forensic (imaging; processing; analyzing) 


a.     Imaging, disk imaging atau disk drive imaging ingin menghasilkan bayangan cermin atau clone bukan sekedar mengcopy seperti Bahasa sehari-hari.

b.   Proccessing, adalah citra atau image yang harus diolah dengan memulihkan image hasil copyan sehingga akan tampil seperti pada media penyimpanan data yang asli .

c.    Analyzing, pada langkah ke tiga ini investigator memeriksa current file agar diupayakan membangun freud teorinya yang dapat membuktikan kejahatan yang dilakukan.





















Currency of Crime


Currency of Crime



1. Apa yang dimaksud dengan currency of crime

Mata uang Kejahatan (currency of crime)
Uang adalah suatu benda yang diterima secara umum oleh masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas pembelian barang dan jasa, dan pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat penimbun kekayaan.
Mata uang adalah satuan harga uang yang disetujui oleh pemerintah dan rakyatnya dalam sebuah negara. Sebuah negara memiliki mata uangnya masing-masing.
Kejahatan menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku yang telah disahkan oleh hukum tertulis (hukum pidana).
Jadi, Mata Uang Kejahatan adalah perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma hukum tertulis mengenai satuan mata uang dalam sebuah Negara.



2. Sebutkan jenis-jenis  dari currency of crime

a.       Pencucian Uang/ Money Laundering
Upaya untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan yang diperoleh dari tindak pidana (korupsi; penyuapan; penyelundupan barang; penyelundupan tenaga kerja; penyelundupan imigran; perbankan; narkotika; psikotropika; perdagangan budak, wanita, dan anak; perdagangan sejata gelap; penculikan; terorisme; pencurian; penggelapan; penipuan)dimana kejahatan tersebut telah melibatkan atau menghasilkan harta kekayaan yang sangat besar.

b.      Kriminalisasi dari pencucian uang
Ø  Placement
Penempatan hasil kejahatan dalam sistem keuangan
Ø  Layering
Memindahkan atau mengubah bentuk dana melalui transaksi keunagan yang kompleks dalam rangka mempersulit pelacakan (audit trail) asal usul dana
Ø  Integration
Mengembalikan dana yang telah tampak sah kepada pemiliknya sehingga dapat digunakan dengan aman

c.       Terorisme dan Pencucian Uang
Pencucian uang dalam hal terorisme disebut reverse money laundering atau pencucian uang terbalik.


















Wednesday, June 24, 2020

Teknik Audit

Teknik Audit



Terdapat 7 teknik audit, jelaskan masing masing teknik tersebut :

1. Memeriksa fisik - physical examination
Memeriksa fisikphysical examination lazimnya di artikan sebagai penghitungan uang tunai baik dalam rupiah atau asing, kertas berharga, persediaan barang, asset tetap, barang berwujud dan lainya.
Untuk audit investigatif penulis tidak membedakan pemeriksaan fisik dan pengamatan. Dalam kedua taknik ini investigator menggunakan indranya untuk mengetahui atau memahami sesuatu.


2. Meminta konfirmasi – confirmation
Meminta informasi baik lisan maupun  tertulis kepada audit. Merupakan prosedur yang biasa dilakukan auditor.
Sepeti dalam audit, juga dalam audit investigatif. Permintaan informasi juga harus dibarengi. Diperkuat atau dikolaborasi dengan informasi dari sumber lain.
Meminta konfirmasi adalah meminta pihak lain (dari yang diaudit investigatif) untuk menegaskan kebenaran atau ketidak benaran suatu informasi. Dalam audit, teknik ini umumnya diterapkan untuk mendapat kepastian mengenai saldo utang-piutang. Akan tetapi sebenarnya ia dapat diterapkan untuk berbagai informasi, keuangan maupun nonkeuangan.\


3. Memeriksa dokumen – documentation
Tidak ada investigatif tanpa pemeriksaan dokumen. Hanya saja dengan kemajuan teknologi, definisi dokumen menjadi lebih luas, termasuk informasi yang diolah, disimpan dan dipindahkan secara elektronik (digital).


4. Riview analitikal - analyic review atau analitycal review
Dalam review analitikal yang penting bukanlah perangkat lukannya tetapi semangatnya.
Ada bermacam-macam variasi dari teknik review analitikal, namun semuanya didasarkan atas perbandingan antara apa yng dihadapi dengan apa yang layaknya harus terjadi, dan harus menjawab sebabnya kesenjangan.


5.Meminta informasi lisan atau tertulis dari auditee (inquiries of the auditee)
Meminta informasi lisan maupun tertlis udari auditee dalam audit investigatif harus disertai dengan informasi dari sumber lain yang dapat dipecaya  agar dapat meminimalkan peluang auditee untuk berbohong.


6. Menghitung kembali – reperformance
Menghitung kembali atau reperform tidak lain dari mengecek kebenaran perhitungan (kali, bagi, tambah, kurang, dan lain-lain). Ini prosedur yang sangat lazim dalam audit. Biasanya tugas ini diberikan kepada seorang yang baru mulai bekerja sebagai auditor; seorang junior auditor di kantor akuntan.
Dalam audit investigatif, perhitungan yang dihadapi umumnya sangat kompleks, didasarkan atas kontrak atau perjanjian yang rumit, mungkin sudah terjadi perubahan dan renergoisasi berkali-kali dengan pejabat (atau kabinet) yang berbeda. Perhitungan ini dilakukan atau disupervisi oleh investigator yang berpengalaman
Dalam audit atas laporan keuangan, tujuanya adalah memberikan pendapat (independent auditors’ opinion) mengenai kewajaran laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Hasil audit ini ditunjukkan oleh bentuk opini, seperti unqualified opinion, qualified opinion, disclaimer of opinion, atau adverse opinion.


7. Mengamati – observation
Auditor juga dapat mengamati kecermatan seorang karyawan klien dalam  melaksanakan pemeriksaan  tahunan  atas  fisik  persediaan.
Kunci keberhasilan dari semua teknik audit investigatif adalah sebagai berikut.
a.      Mengerti dengan baik persoalan yang akan dipecahkan, apa yang akan diaudit investigatif.
b.      Kuasai dengan baik teknik-teknik audit investigatif.
c.       Cermat dalam menerapkan teknik yang dipilih.
d.      Cermat dalam menarik kesimpulan dari hasil penerapan teknik yang kita pilih.





Apa yang dimaksud dengan :
1. Net worth method
Net Worth Method adalah metode yang digunakan untuk menelusuri penghasilan yang belum dilaporkan oleh wajib pajak.

Net worth method untuk audit investigatif pajak, ingin membuktikan
(a) adanya  PKP yang belum dilaporkan oleh Wajib Pajak. Untuk organized crime yang ingin dibuktikan adalah (b) terdapatnya penghasilan yang tidak sah, melawan hukum, atau illegal income.

Net Worth Method untuk perpajakan

Net worth method diterima sebagai cara pembuktian tidak langsung, dasar penggunaanya adalah kewajiban Wajib Pajak untuk melaporkan semua penghasilannya (sebagaimana didefinisikan oleh undang-undangnya) dalam tax returns mereka. Ketentuan serupa juga berlaku di Indonesia dimana Wajib Pajak diwajibkan penghasilannya secara lengkap dan benar dalam SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan, dalam hal ini SPT PPh).



2. Expenditure method
Expenditure Method adalah metode yang digunakan untuk menelusuri jejak-jejak arus uang.
Expenditure method dimaksudkan untuk menentukan unreported taxable income.
Unreported taxable income lebih cocok untuk para Wajib Pajak yang tidak mengumpulkan harta benda, tetapi mempunyai pengeluaran-pengeluaran besar (mewah). Rumus untuk menghitung illegal income (ii) dengan EM lebih sederhana daripada perhitungan Unreported taxable income, yaitu :

ii = expenditures – penghasilan dari legal sources.